Sering di Intimidasi, Kepsek Tiga Kecamatan 'Ngadu' ke APH dan PWI

Sering di Intimidasi, Kepsek Tiga Kecamatan 'Ngadu' ke APH dan PWI Foto. Dodoy bintangpost.com.

Pesawaran (BP) : Dengan menggandeng Kejaksaan Negeri (Kejari) dan Polres Pesawaran, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Pesawaran, menggelar sosialisasi Undang-Undang Pers dan Penyuluhan Hukum.

Kegiatan yang dihadiri puluhan Kepala Sekolah (Kepsek) dari toga kecamatan, yaitu Kecamatan Marga Punduh, Punduh Pedada, dan Wayratai Kabupaten Pesawaran ini, digelar di SDN 5 Wayratai, kabupaten setempat, Kamis (2/11/2023).

Ketua PWI Pesawaran Ismail SH mengatakan, sosialisasi ini untuk mengedukasi kerja jurnalistik sesuai dengan UU Pers saat mencari bahan liputan atau berita dilapangan. Khususnya kepada para kepala sekolah dan guru, agar bisa lebih memahami kerja jurnalistik sesuai UU Pers dan Kode Etik, serta untuk menghadapi wartawan yang kerjanya hanya cawe-cawe.

"Kegiatan ini sengaja kita lakukan, untuk mengedukasi kepala sekolah dan guru di tiga kecamatan ini. Dengan menggandeng aparat penegak hukum dari Polres dan Kejari Pesawaran, agar mereka (kepala sekolah, red) faham, kerja wartawan yang sesuai kode etik dan UU Pers, serta sanksi hukum bagi oknum-oknum wartawan yang hanya mencari keuntungan dan menakut-nakuti," terang Ismail.


Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pesawaran Anca Martha Utama yang diwakili oleh Kasubang Umum dan Kepegawaian Ferry Agustian menyampaikan apresiasi atas kegiatan yang digelar oleh PWI Pesawaran.

"Kegiatan ini sangat bagus. Dan Dinas Pendidikan Pesawaran sangat mendukung. Karena kegiatan ini sangat penting sebagai pengetahuan bagi kepala sekolah yang ada di tiga kecamatan ini. Dan saya berharap, usai kegiatan ini, akan membantu dalam menyikapi ketika ada oknum wartawan yang mengintimidasi dan menakuti-nakuti kepala sekolah," katanya.

Baca Juga :

http://bintangpost.com/read/8428/sosialisasi-uu-pers-dan-penyuluhan-hukum-pwi-pesawaran-gandeng-kejari-dan-polres

Diketahui, dalam kegiatan tersebut, para peserta yang terdiri dari kepala sekolah ini, banyak mengadu tentang oknum-oknum wartawan yang mengancam dan mengintimidasi mereka kepada PWI Pesawaran, Kejari, maupun Polres Pesawaran.

Seperti yang disampaikan oleh salah satu kepala sekolah SD di Kecamatan Wayratai, yang mengaku kesal dengan banyaknya ulah oknum-oknum wartawan yang menakut-nakuti dan meminta sejumlah uang, atas kesalahannya yang tidak diketahui.

"Jika tidak memberikan sejumlah uang yang diminta, mereka mengintimidasi dan mengancam saya. Padahal semua tanggung jawab dan pelaksanaan anggaran, kewajiban, dan tata kelola sekolah sudah diselesaikan dan sudah kita laporkan, baik kepada pihak Dinas, Inspektorat, maupun instansi-instansi terkait. Semua tidak ada masalah. Tapi itu tidak berlaku bagi oknum wartawan yang datang ke sekolah saya. Jadi saya merasa resah dengan ulah oknum-oknum wartawan ini," ujarnya, seraya diamini peserta yang lain, pada saat sesi tanya jawab.


Hal senada juga disampaikan oleh Yul salah satu kepala sekolah SD dari Kecamatan Marga Punduh yang menyampaikan bahwa, tidak sedikit oknum wartawan yang selalu datang dan mencari-cari celah untuk menempatkan kesalahan yang tidak dilakukan olehnya. Sehingga pada akhirnya, dirinya diminta sejumlah uang oleh oknum wartawan tersebut, dengan dalih tidak akan memberitakannya.

"Ancaman dan intimidasi dari oknum wartawan ini terus meneror kami dengan berita-berita yang tidak jelas permasalahannya. Dan kami tentunya merasa resah dengan ulah oknum wartawan ini. Karena kami sendiri bingung, sebenarnya apa yang harus dikonfirmasi," terangnya.

Dia juga menyampaikan, bahwa dirinya faham tentang adanya keterbukaan informasi publik, yang saat ini mengatur tentang kebebasan mendapat informasi. Namun hal itu dimanfaatkan oleh oknum-oknum wartawan yang mencari keuntungan dengan memeras kepala sekolah.

"Jadi kami harus bagimana pak?. Karena dengan informasi keterbukaan publik ini, oknum-oknum wartawan ini seakan diberi kuasa sebesar-besarnya, tanpa tahu bagaimana kebebesan pers diarahkan kepada hal yang sesungguhnya. Sehingga imbasnya itu, seakan jatuh kepada para kepala sekolah seperti saya ini," kata dia.

Baca Juga :

http://bintangpost.com/read/8482/tangkal-berita-hoaks-jelang-pemilu-polres-gandeng-media-gelar-diskusi-publikasi

Atas hal ini juga berdampak pada aktifitas guru. Karena menyisakan rasa takut. Kami meminta, agar curhatan ini bisa didapatkan solusinya bagi kami, pintanya.

Menanggapi hal tersebut, mewakili Kepala Kejari Pesawaran, Tandy Mualim. SH, Andi Pranomo, SH.MH selaku Kasi Intel Kejari Pesawaran mengungkapkan. Keluhan dan pengaduan yang disampaikan oleh beberapa kepala sekolah ini merupakan hal yang wajar. Karena, kata dia, saat ini banyak sekali terjadi, akibat dari oknum-oknum wartawan yang tidak bertanggung jawab ini.

Dia juga meminta kepada kepala sekolah dan guru yang merasa resah akibat adanya ancaman dan intimidasi dari oknum wartawan ini, agar segera melakukan kosultasi dengan pihak-pihak terkait.

"Kalau sudah membuat resah dan ada pengancaman, segera konsultasi dan laporkan ke pihak-pihak terkait. Karena kalau sudah ada pengancaman, sudah tidak bisa dibenarkan," terangnya. 


Dia juga meminta kepada kepala sekolah jangan takut menghadapi wartawan. Karena wartawan yang profesional adalah wartawan yang mematuhi kode etik dan undang-undang.

"Berikan saja informasi yang sesuai dengan yang ada. Informasi keterbukaan publik juga ada aturannya, jadi ada yang boleh disampaikan dan ada yang tidak. Kalau memeksa berarti oknum wartawan. Jika sudah seperti itu, sikapi dengan baik, dan konsultasikan dengan pihak terkait," jelasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Kanit Tipidter Sat Reskrim Polres Pesawaran, Ipda Supandi yang mengatakan, ketika oknum wartawan yang menakuti dan meminta sejumlah uang agar tidak diberitakan, jangan dituruti.

"Kalau ada yang seperti itu, bisa didokumentasikan untuk sebagai bukti. Dan segera konsultasikan dengan Babinkamtibmas untuk mencari solusi. Karena kalau sudah ada pengacaman, itu sudah tidak bener, dan sudah ke arah pemerasan," kata dia. (doy)







        


Bintangpost.com

Reporter bintangsaburai.com region Pesawaran.

Administrator

bintangsaburai.com

Leave a Comment