Hilirisasi Vs Perubahan dan Persatuan

Hilirisasi Vs Perubahan dan Persatuan Foto. Net.

Oleh: Maringan Sianipar

Bintangpost : Kunjungan rombongan Presiden Joko Widodo baru-baru ini ke berbagai negara, seperti Australia, Papua Nugini, serta Asia Fasifik lainnya, tentunya membuka jendela berpikir kita. Karena selain agenda resmi Presiden, kunjungan ini juga dimaksudkan untuk memitigasi resiko geopolitik. 

Sebab saat ini, negara-negara di sekitar Indonesia berada di orbit Amerika Serikat, dimana Indonesia di anggap sangat berpotensi menghambat pemulihan ekonomi negara-negara maju lainnya karena kebijakan Hilirisasi.

hal ini tentunya menjadi berdampak luas dan menjadi topik trending di kancah perpolitikan internasional belakangan ini, khususnya negara-negara maju yang selama ini menikmati hasil berbagai jenis produk Row Material dari Indonesia.

Baca Juga :

http://bintangpost.com/read/8276/point-of-no-return

http://bintangpost.com/read/7907/marak-tawuran-bukti-generasi-butuh-sistem-pendidikan-agama-yang-kuat

Mereka gelisah dan gundah dengan Indonesia, yang secara tegas ingin mengelola bahan baku menjadi barang setengah jadi, dan untuk di ekspor ke berbagai negara penerima.

Segala upaya pembatalan Hilirisasi ini terus diupayakan negara-negara maju untuk menghalang halangi Indonesia supaya tidak menjadi negara maju. Terutama lewat politik yang akan dilaksanakan tahun 2024 mendatang. 

Dan diduga, dengan membangun lewat narasi perubahan dan persatuan, adalah satu satunya cara menggalang kekuatan politik di dalam negeri sendiri. Dan dengan gelontoran dana besar untuk meng-Golkan hasrat politik mereka yang berkepentingan, melalui perusahaan-perusahaan asing milik mereka yang ada di Indonesia. 

Namun para intelijen handal milik bangsa Indonesia ternyata tidak kalah siasat untuk mengantisipasi keadaan, hingga narasi anti thesa perubahan dan persatuan di kalangan khalayak umum di seantero negeri tidak laku jual. Dan membuat niat intervensi asing harus berpikir ulang untuk memaksakan hasrat pengaruh politik perubahan dan persatuan trend-nya terus menurun.

Bahkan mungkin juga terjun bebas, alias batal diteruskan. Karena hampir tidak mungkin suatu negara mendukung Bakal Calon Presiden (Bacapres) pengusung narasi yang tidak laku alias kalah sebelum tempur.













     

Bintangpost.com

Reporter bintangsaburai.com region Bandar Lampung.

Administrator

bintangsaburai.com

Leave a Comment