SPPN VII Minta Penataan SDM Sesuai Peta Rencana dan Cetak Biru Perusahaan

SPPN VII Minta Penataan SDM Sesuai Peta Rencana dan Cetak Biru Perusahaan M. Baasith, Ketua SPPN VII. (red).

PESAWARAN-BINTANGPOST : Ketua Umum Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara (SPPN) VII, meminta penataan SDM di perusahaan perkebunan PTPN VII harus sesuai dengan potensi dan kompetensi karyawan.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum SPPN VII M. Baasith kepada media bintangpost.com, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (22/6/2021).


Selain itu, kemampuan SDM harus juga disesuaikan dengan Talent Mapping, atau diawali dengan peta rencana dan cetak biru SDM suatu perusahaan.

"Terkait dibidang SDM, PTPN VII harus mempunyai pegawai yang mengurusi bidang SDM yang sudah mandatory dan harus bersertifikasi kompetensi. Agar lebih mumpuni dan mampu mengelola SDM perusahaan secara profesional," ujarnya.

Hal Ini, kata dia, untuk kemajuan perusahaan. Jika ingin perusahaan maju dan berkembang, serta menjadi perusahaan kompetitif dan berorientasi global orientied,  the right man on the right job adalah keywordnya. 

Karena berbicara masalah SDM, merupakan suatu sistem yang saling terintegasi, perekrutan, seleksi, penempatan, training, sistem remunerasi, sistem karier, sistem reward, dan punishment, dan lain sebagainya. 

"Intinya mulai karyawan masuk kerja sampai karyawan pensiunan atau meninggal dunia, harus diperhatikan. Kalo hal ini dilaksanakan, Subhanallah, perusahaan pasti bisa maju dan berkembang," ujar Baasith.

Selain itu, Baasith juga mengungkapkan, bahwa pihaknya juga mengharapkan adanya transparansi rekrutment karyawan, atau seleksi karyawan untuk menduduki suatu jabatan. Karena teori dan praktek itu berbeda, sehingga hasil yang sering didapat tidak sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan.

"Sudah banyak dan sering terjadi. Ekspektasi tidak sesuai dengan realita. Karena salah penempatan seseorang di suatu jabatan, dan tidak transparan perekrutan karyawan. Jika adanya koordinasi dalam penataan SDM, pastinya akan lebih baik. Sehingga penempatan suatu karyawan tersebut, hasilnya sesuai dengan harapan kita bersama," ucapnya.


Selain itu, Baasith mengharapkan perusahaan tidak anti kritik. Dan setiap perubahan kebijakan yang berkaitan dengan kesejahteraan karyawan, ada baiknya di diskusikan dengan serikat pekerja. Hal itu untuk menemukan solusi yang terbaik, dan mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

"Saya juga berharap begitu. Jika ada kesalahan, tegur saya. Karena niat saya tidak ingin menzhalimi perusahaan atau pun karyawan. Jika memang saya tidak sesuai, atau melakukan kesalahan fatal. Silahkan turunkan saya," ungkap Baasith, yang juga Menejer PTPN VII Unit Waylima ini.

Baasith mengakui, sebagai ketua umum SPPN VII kredibilitasnya sedang diuji dengan menjadi menejer PTPN VII Unit Waylima. Karena dirinya menginginkan Unit Waylima ini menjadi yang terbaik. Agar perusahaan bisa maju dan karyawan sejahtera. 

"Dimanapun ditetapkan dan ditempatkan, saya masih seperti yang dulu. Prestasi masih menjadi prioritas saya. Karena jika saya ditantang untuk kemajuan perusahaan, akan saya terima. Untuk itu, Hayuk kita sama-sama berjuang untuk kemajuan perusahaan," tuturnya.

Dan yang pasti, SPPN VII akan terus mendukung program dan kebijakan perusahaan PTPN VII. Demi untuk kemajuan perusahaan dan kesehjateraan karyawan. Sesuai dengan moto kita 'Perusahaan Sehat, Karyawan Sejahtera', pungkasnya. (red)

Bintangpost.com

Reporter bintangsaburai.com region Pesawaran.

Administrator

bintangsaburai.com

Leave a Comment