Upacara Melasti Jelang Nyepi

Upacara Melasti Jelang Nyepi Foto: bintangpost.

BINTANGPOST: Sebelum merayakan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1940, atau 16 Maret 2018 Masehi,  warga Kampung Bali Sadar Kecamatan Banjit Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung, melaksanakan Upacara Melasti yakni upacara penyucian diri. 

Ketua  Panitya Perayaan Hari Rays Nyepi 1940 Bali Sadar Kadek Widiase mengatakan, Umat Hindu di Kecamatan Banjit hari ini melaksanakan persembahyangan di sungai Neki untuk mensucikan diri,  secara berkelompok  dengan membawa perangkat peribadahan seperti pratima atau simbol Dewa yang digunakan untuk memuja Sanghyang Widhi Wasa, pralingga dan arca untuk disucikan.

"Rangkaian kegiatan itu,  dimulai dari hari ini,  hari melasti,  dimana hari melasti ini adalah sluruh umat yang ada di Kecamatan Banjit melaksanakan persembahyangan, harusnya di sungai yang besar ya,  karena di Bali Sadar ini hanya  ada sungai Neki, ya kami mandi sebelum melaksanakan persembahyangan" terang Made Widiasa disela persiapan upacara melasti, Rabu (14/3/2018).

Made Widiase juga menjelaskan  saat proses upacara melasti dimulai, semua perangkat peribadahan diletakkan di sebuah meja yang sebelumnya sudah disiapkan, dan upacara ini dipimpin oleh pemuka agama,  dan setelah upacara selasai,  akan membawa kembali perangkat peribadahan ke pura untuk disimpan.

Tepat sehari sebelum Hari Raya Nyepi, lanjut Made Widiasa digelar  lomba Ogoh-ogoh,  diikuti oleh 10 adat yang ada di Kecamatan Banjit dengan 15 Ogoh-ogoh, untuk melestarikan seni dan budaya Agama Hindu, melambangkan sifat Ogoh-ogoh melambangkan sifat jahat yang ada diri manusia, patung raksasa simbol dari Bhuta Kala yang biasa digambarkan sebagai wujud kejahatan dan menyeramkan.

"Selanjutnya besok (Kamis 15/3/2018), digelar  lomba Ogoh-ogoh,  diikuti oleh 10 adat yang ada di Kecamatan Banjit dengan 15 Ogoh-ogoh, untuk melestarikan seni dan budaya Agama Hindu,Ogoh-ogoh melambangkan sifat jahat yang ada diri manusia, di akhir parade, ogoh-ogoh dibakar untuk mengusir roh jahat agar tidak lagi mengganggu persiapan untuk perayaan Nyepi lusa" jelasnya lagi.

Untuk diketahui, setelah  upacara melasti dan pawai ogoh-ogoh,  Juma'at ( 16/3/2018) Umat Hindu di Bali Sadar akan merayakan Nyepi. Saat Nyepi, melakukan Catur Brata Penyepian aksi tersebut terdiri dari amati geni (tidak menyalakan api), amati karya (tidak melakukan pekerjaan), amati lelanguan (menghentikan kesenangan), amati lelungaan (tidak berpergian).(ted-aap).

Bintangpost.com

Reporter bintangsaburai.com region Waykanan.

Administrator

bintangsaburai.com

Leave a Comment