Pesawaran (BP) : "Saya ingin tahu permasalahan para petani pembudidaya ikan ini apa saja. Seperti bagaimana kondisi pembudidayaannya selama pandemi. Apakah terkena dampak juga. Dan bagaimana pangsa pasarnya."
Hal itu dikatakan Ketua DPR.RI Puan Maharani, saat mengunjungi Kabupaten Pesawaran di Gedung Adora Kecamatan Gedongtataan kabupaten setempat, Rabu (24/8/2022).
Dalam kunjungan tersebut, Puan juga menungkapkan bahwa, dirinya ingin memberikan kesempatan kepada masyarakat, untuk menceritakan segala permasalahannya. Sehingga bisa sebagai aspirasi, untuk segera dicarikan solusi kedepannya.
"Saya ingin secara langsung mendengar segala permasalahan yang dialami oleh masyarakat dan para Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) yang ada di Bumi Andan Jejama ini. Serta segala bentuk usulan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang melakukan kegiatan usahanya," ujarnya.
Baca Juga :
http://bintangpost.com/read/7213/bupati-dendi-ingatkan-orang-tua-untuk-lindungi-dan-awasi-anak
http://bintangpost.com/read/7242/bupati-dendi-pimpin-rakor-forkopimda-pesawaran
Diketahui, dalam kunjungan Ketua DPR.RI Puan Maharani yang didampingi Ketua Komisi IV DPR RI serta jajaran Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tersebut. Dirinya secara langsung berdialog dengan para masyarakat dan petani Pokdakan Kabupaten Pesawaran.
Seperti yang disampaikan oleh Santi Jelita, ketua kelompok Bina Usaha Dua dari Kecamatan Teluk Pandan bahwa, pihaknya mengeluhkan terkait dengan tingginya harga pakan ikan saat ini yang menjadi salah satu permasalahan serius, yang dihadapi oleh masyarakat petani budidaya ikan.
"Permasalahan yang kita alami saat ini, tingginya harga pakan ikan Bu. Dn mungkin semua kawan-kawan para petani ikan yang datang hari ini, mengalami permasalahan yang sama. Sedangkan harga ikannya mengalami penurunan, yang tadinya Rp80 ribu turun menjadi Rp60 ribu," keluhnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Ketua DPR.RI meminta ketua Komisi IV untuk segera mencari tahu akar permasalahan tingginya harga pakan ikan saat ini.
Karena, kata dia, permasalahan yang sama juga dikeluhkan oleh para petani di daerah lainnya.
"Setelah mendengar segala permasalahan yang dialami, rata-rata soal harga pakan ikan yang tinggi, sehingga pembudidaya mendapatkan untung yang sedikit. Itulah kenapa, saya datang kesini bersama dengan ketua Komisi IV dan jajaran KKP, karena beliau-beliau ini yang menangani permasalahan seperti ini. Sehingga harus segera dicari tau akar masalahnya," ucapnya.
Tolong dicatat permasalahan pakan ikan ini. Karena ini menjadi permasalahan utama yang menjadi keluhan para petani budidaya ikan ini, timpalnya.
Dan kedepannya, lanjut Puan Maharani, pihaknya juga akan memberikan bantuan mesin pembuatan pakan ikan bagi para pembudidaya. Sehingga, kata dia, para prtani bisa mengirit anggaran untuk pembelian pakan ikan.
Selain itu, Puan juga menambahkan, bahwa dirinya mendukung niat Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran yang menginginkan adanya tempat pelelangan ikan sendiri.
"Tentunya kita harus bekerjasama, gotong royong serta saling sinergi antara pemerintah daerah dan pusat. Kemudian program prioritas dari pemerintah pusat maupun daerah, harus berjalan sinergi. Sehingga program yang diinginkan oleh pemerintah Pesawaran memiliki TPI Insya Allah bisa terealisasi," ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona dalam kesempatan tersebut menyampaikan ucapan terima kasih dan mengapresiasi Ketua DPR.RI yang sudah hadir dan menyempatkan diri hadir ke Bumi Andan Jejama ini.
“Tentu kita patut berbangga, karena ibu Puan Maharani bisa hadir langsung untuk mendengarkan segala keluh kesah yang dihadapi oleh pembudidaya, dan juga menyerahkan beberapa bantuan bagi masyarakat," ujarnya.
Untuk itu, lanjut Bupati, pihaknya juga akan segera menindaklanjuti usulan yang telah disampaikan oleh masyarakat maupun Pemkab Pesawaran.
"Tadi ibu Puan telah merespon dan menyerap segala permasalahan serta usulan yang disampaikan. Seperti salah satunya, untuk pembangunan TPI. Tentunya hal ini sudah kita siapkan semua, dan pemerintah daerah telah menyiapkan lahan, tinggal kita ajukan saja ke pemerintah pusat. Mudah-mudahan usulan ini dapat segera terealisasi," tuturnya. (red)
