Johan Arifin, SE Angkat Bicara Terkait Minimnya PAD Kabupaten Pringsewu

Johan Arifin, SE Angkat Bicara Terkait Minimnya PAD Kabupaten Pringsewu Foto. Wasis bintangpost.com.

Pringsewu (BP) : Masih minimnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dialami Kabupaten Pringsewu, tentunya membuat keperihatinan dari berbagai pihak.

Pasalnya, sudah 13 tahun Kabupaten Pringsewu berdiri, namun dari sektor pembangunan maupun sektor pendapatan di kabupaten tersebut, tidak memberikan hasil yang signifikan.

Dan hal ini tentunya membuat beberapa tokoh dan pengamat di kabupaten tersebut angkat bicara. Salah satunya seperti yang diungkapkan Johan Arifin, SE selaku anggota DPRD Pringsewu, yang ikut angkat bicara terkait masih minimnya PAD kabupaten setempat.

Anggota Komisi 1 DPRD Pringsewu ini mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten Pringsewu dianggap belum serius menggali potensi yang bisa meningkatkan pendapatan asli kabupaten tersebut.

Menurut dia, Pemkab Pringsewu selalu mengandalkan anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK), dan hanya mengandalkan pendapatan dari sektor pajak.

Ini tentunya, kata dia, langkah yang tidak efektif, dan menjadi salah satu akar permasalahan yang membuat pendapatan kabupaten ini minim.

"PAD kita kecil sebab selama ini hanya mengandalkan dana DAK dan sektor pajak. Itu sangat tidak efektif, dan menjadi akar permasalahannya," tuturnya, kepada media ini, Sabtu (18/6/2022).

Baca Juga :

http://bintangpost.com/read/6979/kemendikbud-ristek-tetapkan-21-sekolah-di-pringsewu-sekolah-penggerak-tahap-ii

http://bintangpost.com/read/6953/ranperda-pertanggungjawaban-pelaksanaan-apbd-2021-pj-bupati-pringsewu-jawab-pemandangan-umum-fraksi

Johan mengatakan, pandangan umum tentang Pringsewu sebagai kabupaten yang sedang berbenah menyongsong kemajuan pembangunan di segala bidang, belum menampakan geliat yang berarti. Dan itu terlihat dari beberapa infrastruktur, seperti jalan di hampir semua pelosok kabupaten yang rusak parah dan nyaris terabaikan selama ini.

Dia mengungkapkan, pihaknya sebagai anggota legislatif sudah berkali-kali berkomunikasi aktif dengan pihak pemerintah daerah dalam perumusan kebijakan dan regulasi terkait permasalahan kecilnya anggaran yang berakibat pada lambannya pembangunan di Pringsewu.

"Pada bagian lain, lambannya kinerja OPD. Dan hal itu sangat nampak, dan dihampir semua sektor. Seharusnya Pemda berani berinovasi dan kreatif menciptakan juga mengembangkan seluruh potensi yang ada di Pringsewu," tuturnya

Belum lagi di bidang ekonomi kreatif. Dia mengatakan bahwa selama ini belum banyak perubahan yang berarti.

Pemberdayaan masyarakat melalui UMKM, kata dia hanya 'gaung' nya saja yang ada. Hanya sebatas jargon. Tapi tidak memberi banyak peningkatan ekonomi masyarakat. 

"Boro-boro menyumbang PAD, bisa meningkatkan pendapatan masyarakat sudah harus bersyukur," ujarnya.

Dia juga menuturkan, bahwa sudah waktunya untuk memaksimalkan potensi dengan mengelola Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Agar pengelolaan di sektor-sektor usaha yang ada di Kabupaten Pringsewu ini tertata dengan apik.

"Kita ketahui bersama, anggaran belanja Pemerintah daerah sangat besar. Andai itu dikelola melalui sistem satu pintu melalui  BUMD, maka selain transparansinya jelas. Juga pemerataan untuk semua pelaku usaha di sini bisa teratasi. Apalagi jika kita kaitkan dengan kebutuhan di bidang pengadaan barang dan jasa, itu cukup menjanjikan," ucapnya.

Untuk itu, saya mengajak seluruh pihak, mari kita rapatkan barisan, saling bahu membahu, bersinergi untuk meningkatkan kesehjateraan di Kabupaten Pringsewu ini. Bersama-sama menggali segala potensi yang ada, sehingga dapat meningkatkan pendapatan di kabupaten ini, sesuai dengan harapan kita bersama, pungkasnya. (Wasis)


       

Bintangpost.com

Reporter bintangsaburai.com region Pringsewu.

Administrator

bintangsaburai.com

Leave a Comment