TANGGAMUS-BINTANGPOST : Akibat sering diterjang banjir karena intensitas hujan yang tinggi mengguyur di wilayah Dusun Teluk Brak, Pekon Teluk Brak, Kecamatan Pematang Sawa, Kabupaten Tanggamus, mengakibatkan pondasi Masjid Al-Barokah di pekon tersebut nyaris rubuh.
Sehingga warga setempat berharap adanya perhatian dari pemerintah, khususnya untuk menanggulangi banjir akibat air yang meluap karena hujan yang mengguyur wilayah pekon tersebut.
Dan untuk mengantisipasi banjir yang akan datang, masyarakat sekitar melakukan pencegahan dengan bergotong royong menyusun kembali batu-batu untuk menutup aliran air disekitar masjid tersebut.
Pujiono selaku pengurus masjid Al-Barokah mengatakan, bahwa sudah tiga kali masjid tersebut mengalami kebanjiran, air mulai menggerus setelah jebolnya pondasi pagar kawat (bronjong) penahan air.
"Dulu tidak sampai kesitu (maajid, red), berhubung 3 kali diterjang banjir dan beronjong jebol, akhirnya kena pondasi masjid. Bahkan jika banjir besar, air masuk ke dalam masjid," jelas Pujiono, Minggu (17/10/2021).
Baca Juga :
Selaku pengurus masjid yang juga ketua RT setempat, Pujiono mengajak warganya untuk bergotong royong mengumpulkan batu, menutup sementara pondasi yang tergerus air.
"Hari ini kita gotong royong mengumpulkan batu, sebagai penahan sementara pondasi masjid Al-Barokah ini," ucapnya.
Dia berharap, adanya bantuan pemerintah maupun donatur yang peduli terhadap keberlangsungan masjid tersebut. Sebab renovasi masjid pada sejumlah bagian itu belum selesai.
Dan saat ini, kata dia, pembangunan masjid ini terkendala dana sehingga masyarakat tidak dapat membangun pondasi atau pembatas air. Sedangkan masjid tersebut juga masih dalam proses renovasi pada sejumlah bagian menggunakan dana swadaya.
"Sebagai ketua masjid, saya mohon dengan hormat kepada aparat terkait maupun donatur dapat memberikan bantuan," harapnya.
Hal senada diungkapkan Sekretaris Pekon Teluk Brak, Rodiansyah bahwa, masjid tersebut sedang dilakukan renovasi pada sejumlah bagian seperti lantai maupun atap hasil degan swadaya masyarakat sekitar.
Dia menjelaskan, masjid yang memiliki panjang 12 meter ini, harus dipondasi panjang hingga ke muara sekitar 200 meter. Agar jika hujan, masjid tersebut aman dari luapan air.
"Saat ini masih dilakukan perbaikan dengan swadaya masyarakat namun kurang mencukupi. Setelah terkena banjir tiga kali, luapan air banjir mengikis pondasi, bahkan saat banjir besar air sampai masuk ke masjid," jelasnya.
Kami berharap, pemerintah atau donatur bersedia membantu. Sebab tempat ibadah ini butuh penanganan cepat, ungkapnya. [Abiarsya]