PRINGSEWU-BINTANGPOST : Dinas Sosial Kabupaten Pringsewu menggelar pelatihan membatik bagi masyarakat penyandang disabilitas. Kegiatan tersebut berlangsung di Kantor PC NU kabupaten setempat, Kamis (23/9/2021).
Kasi Rehabilitasi Sosial pada Dinas Sosial Pringsewu, Ika Hadiyati menjelaskan, kegiatan ini akan berlangsung selama lima hari. Dan diikuti sebanyak 10 orang warga penyandang disabilitas.
"Kegiatan ini adalah program pemberdayaan masyarakat oleh Dinsos Pringsewu, yang diberikan khusus bagi para warga penyandang disabilitas yang ada di kabupaten Pringsewu," jelasnya, aaat memberikan pendampingan dalam pelatihan membatik tersebut.
Sedangkan saat disinggung terkait hanya 10 orang peserta, Ika mengungkapkan bahwa hal itu dikarenakan keterbatasan anggaran yang ada untuk kegiatan pemberdayaan tersebut. Sehingga pihaknya hanya bisa memberikan pelatihan ini bagi beberapa warga penyandang disabilitas.
"Anggarannya sangat kecil, jadi kuotanya sedikit. Sehingga kita hanya bisa memberikan pelatihan bagi beberapa warga disabilitas saja, hanya 10 orang. Dan pesertanya pun atas usulan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Kecamatan," ungkapnya.
Baca Juga :
http://bintangpost.com/read/5196/berperan-sebagai-karyawan-bank-modus-baru-pencurian-atm-mini
http://bintangpost.com/read/5143/harga-semakin-anjlok-petani-ikan-air-tawar-terancam-bangkrut
Sungguh ironi memang, jika permasalahan anggaran selalu jadi alasan mendasar disetiap program yang diadakan pemerintah. Seperti salah satunya yang terjadi di Dinas Sosial Kabupaten Pringsewu, yang menggelar program pemberdayaan masyarakat penyandang disabilitas ini.
Kegiatan pemberdayaan dalam bentuk pelatihan tersebut, merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi para penyandang disabilitas, yang masih kurang perhatian dari pemerintah.
Seperti yang diungkapkan oleh En, salah satu pendamping peserta pelatihan ini kepada bintangpost.com, bahwa masih banyak warga di kampungnya yang sangat membutuhkan pelatihan semacam ini.
Namun sangat disayangkan, kata dia, hanya beberapa orang saja yang bisa mengikuti pelatihan ini, karena keterbatasan anggaran.
"Sayang kuotanya terbatas. Padahal pelatihan ini sangat bagus bagi para penyandang disabilitas," ungkapnya singkat. (wasis)