BINTANGPOST : Yayasan Relawan Rajawali Indonesia akan menggelar pelatihan dasar Tagana Muda unsur Rajawali (Tagana RRI) di provinsi Lampung.
Hal tersebut dilakukan, sebagai salah satu upaya pembinaan dan menambah kapasitas koordinasi sebagai anggota Taruna Siaga Bencana (TAGANA). Dan juga untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana di Provinsi Lampung.
Hal tersebut terungkap dalam pertemuan antara Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung, Sumarju Saeni beserta jajarannya. Bersama dengan Koordinator Tagana RRI Pusat Kristian Huragaul, dan Koordinator Tagana Rajawali Lampung, Billy Moningka di ruang kerjanya, Kamis (12/07/2018).
Kadis Sosial Pemprov Lampung Sumarju Saeni mengatakan, provinsi Lampung merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang rawan bencana alam. Seperti banjir, puting beliung, tanah longsor dan gempa bumi.
Selain itu, lanjut dia, adanya ancaman anak gunung Krakatau yang akhir-akhir ini aktif kembali, menjadi kekhawatiran tersendiri. Karena apabila terjadi erupsi, tentunya akan berpotensi tsunami.
"Rencananya Tagana RRI akan melakukan pelatihan kepada 70 orang Tagana Muda, yang nantinya akan membantu Tagana yang sudah ada," jelasnya.
Sumarju juga berharap, pelatihan Tagana RRI ini dapat diarahkan ke daerah pesisir atau dengan sebutan Tagana Bahari. Mengingat provinsi Lampung belum memiliki SDM Tagana bidang bahari, tuturnya.
Sementara itu, Koordinator Tagana RRI Pusat Kristina Hutagaul mengapresiasi atas tanggapan positif dari Dinsos Lampung. Dan mengucapkan terima kasih atas masukan dan sambutan dari Pemprov Lampung melalui Dinas Sosial.
Menurutnya, dirinya terinspirasi dengan masukan dari Kadis Sosial Lampung (Sumarju Saeni), yaitu membentuk Tagana Bahari. Karena hal itu sangat penting, mengingat negara Indonesia merupakan negara maritim yang tentunya ancaman tsunami cukup tinggi.
"Pelatihan ini direncanakan akan dimulai dari tanggal 24-26 Juli 2018 mendatang, yang akan dipusatkan di Mako Brigif 3 Marinir Piabung, Pesawaran. Dengan pelatih dan narasumber dari Kemensos RI, Brigif 3 Marinir, dan Tim SAR Lampung," ungkapnya.
Diketahui, provinsi Lampung memiliki Tagana sebanyak 1.140 orang personil yang tersebar di 19 desa rawan bencana, yang disebut dengan Kampung Siaga Bencana (KSB). Dengan masing-masing desa memiliki 60 personil, yang sudah dilatih untuk penanggulangan bencana. (Red)