Ada Rumah Tua Di Kampung Wisata Gedung Batin Way Kanan

Ada Rumah Tua Di Kampung Wisata Gedung Batin Way Kanan Foto :aap/bintangpost.

BINTANGPOST: Menikmati jalan beraspal yang mulus, perjalanan ke kampung wisata di Way Kanan kali ini, sungguh mengasyikkan, setelah menempuh perjalanan lebih kurang 10 menit, dari Simpang Tiga Kampung Gunung Katun Kecamatan Blambangan Umupu,  Jalan utama Lintas Tengah sumatra, kami akhirnya sampai di Kampung Gedung Batin, yang sejak Juni 2007 lalu ditetapkan sebagai KAMPUNG WISATA LESTARI .

Berada di Kecamatan Blambangan Umpu , untuk mencapai kampung ini dari jalan besar lintas tengah sumatera , kita harus melewati kebun karet, tidak sulit menemukan Kampung Tua di Bumi Ramik Ragom ini, sampailah kita di Kampung Wisata Gedung Batin.


Sambutan dan bincang-bincang hangatpun terjalin ketika kami menginjakkan kaki di sebuah rumah tua yang akan menjadi spot liputan kami .  Rumah kayu yang telah berumur lebih dari 200 an tahun ini, bernama Nuwa Benawa. 

Adalah Ali Bakri pemilik rumah yang merupakan keturunan ke-7 yang menempati rumah Peninggalan nenek moyang itu, namun rumah yang ditempatinya masih berdiri kokoh tak bergeser sedikit pun, sayangnya rumah rumah tua itu kurang dirawat bahkan sebagian sudah dijual pemiliknya yang memilih keluar dari kampung tua.Menurut Ali Bakri,di Gunung Batin ini ada 7 tokoh.

"Nama rumah ini aja ada namanya,namanya Nuwa Benawa. Kalau tokoh tokoh adatnya ini ada, semuanya  ada 7 tokoh, cuman yang udah ini mah ada 4 tokoh,  seperti  Lebuk Pucung Unggah,  Sutan Gumanti  dan Wuwungan,  ada lagi Lubuk Talang"


Di Nuwa Benawa ini, banyak barang antik menghiasi di ruang Rumah macam museum ini, diantarnya tempat minum dari Kuningan. Ditengah Ruang nampak  kursi yang biasa diduduki Raja terbuat dari kayu usang termakan usia dan  tak pernah lagi diduduki para generasi penerus, serta yang membuat kami tercengang, adalah Sebuah cermin yang berukuran 50 kali 100 Centimeter terbaut dari batu, ya sekali lagiu, batu. Kembali ali Bakri.

"ya ini cermin jaman dulu ya,  jadi terbuat dari batu,  terus ini meja Pak,  ya, dia sambil duduk, ini meja  batu yang usianya sudah 300 sampai 400 tahun, ni kalau orang sekarang ini terbuat dari marmer" terang Ali Bakri Minggu (11/3/2018).


Kampung tua gedung batin memang aset budaya yang amat berharga oleh karenanya peninggalan ini wajib dilestarikan. Masyarakat Lampung tentu tidak ingin kehilangan aset-aset yang bernilai budaya tinggi atau lenyap ditelan waktu dan akhirnya generasi mendatang hanya bisa mengetahui keberadaannya lewat literatur sejarah yang ditulis sepenggal sepenggal,   untuk itu menyelamatkan kampung tua ini butuh kerja serius termasuk merawat bangunan-bangunan Kuno yaitu agar kekayaan sejarah budaya dan adat Lampung ini tetap Lestari.(ndo-aap)

Bintangpost.com

Reporter bintangsaburai.com region Waykanan.

Administrator

bintangsaburai.com

Leave a Comment