Pringsewu (BP) : Pekerjaan galian bahu jalan yang berada di ruas jalan nasional Jalur Lintas Barat (Jalinbar) Sidoharjo Kabupaten Pringsewu di keluhkan pedagang disepanjang jalan.
Pasalnya, akibat dalamnya galian pekerjaan proyek tersebut, pedagang yang berada di pinggir jalan di sepanjang jalan tersebut mengeluhkan sepi pembeli.
Dari pantauan media ini di Jalan A. Yani, Pekon Sidoharjo, nampak ratusan meter bahu jalan yang di gali di kanan kiri tersebut belum dilakukan pembenahan atau perbaikan. Sehingga kedalaman galian yang diperkirakan mencapai 25-30 Cm ini berdampak terhadap sulitnya kendaraan roda empat yang akan menepi.
Dan akibatnya, para pedagang nyaris kehilangan pembeli, karena batal menepi saat akan membeli di pedagang yang berada di sepanjang jalan tersebut.
Baca Juga :
http://bintangpost.com/read/8326/ihhh-serem-jembatan-terpanjang-di-pringsewu-gelap-gulita
http://bintangpost.com/read/8321/pj-bupati-pringsewu-bagikan-bendera-kepada-warga
Seperti yang dikeluhkan Rizki, pedagang buah nanas madu yang berada di pinggir jalan tersebut kepada media ini, bahwa sampai tengah hari, dagangnnya hanya satu buah yang laku.
Padahal, kata dia, sebelum bahu jalan ini di gali, dirinya bisa memperoleh 10 sampai 15 buah laku terjual, dengan harga Rp30 ribu perbuah.
"Saya berharap, bahu jalan yang di gali ini segera diselesaikan agar kembali rata," ungkapnya kepada media ini, Rabu (26/7/2023).
Hal senada juga disampaikan Saipul selaku penjual ban bekas yang juga mengeluhkan tentang sepi nya konsumen atau pembeli. Karena, dia mengungkapkan, banyak kendaraan yang hendak masuk, namun batal karena galian bahu jalan tersebut cukup dalam.
Dia juga berharap, pemerintah segera merampungkan pekerjaan tersebut. Sehingga pedagang yang berada di pinggir jalan A. Yani Sidoarjo ini kembali mendapatkan pembeli seperti sebelumnya.
Melihat kondisi tersebut, Wakil Ketua DPRD Pringsewu Maulana M. Lahudin angkat bicara. Dirinya meminta kepada pihak rekanan, agar segera menyelesaikan pekerjaan proyek jalan tersebut.
"Kasihan para pedagang, mereka pafa mengeluh karena pembeli sepi lantaran kendaraan mau menepi lubangnya dalam," ujarnya.
Dia juga mengatakan, pekerjaan galian bahu jalan tersebut sebenarnya satu paket dengan pekerjaam hotmix yang sudah di selesaikan. Akan tetapi kenapa galian bahu jalan tersebut masih dibiarkan begitu saja.
"Dari pada nanti di timbun warga untuk akses keluar masuk, pasti akan menambah tugas rekanan lagi, karena pasti akan di bongkar lagi. Untuk itu saya berharap, rekanan segera menyelesaikan pengerjaannya. Dan Dinas PUPR Kabupaten Pringsewu untuk menegur dan meminta rekanan serta balai besar, agar secepatnya diselesaikan pekerjaan itu," ucap Maulana.(Gus)