Pesawaran (BP) : Dalam rangka untuk melatih dan meningkatkan para santri agar dapat menulis dengan baik sesuai dengan kaidah jurnalistik. Pengurus Cabang Nahdzatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pesawaran menggandeng Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) setempat menggelar pelatihan jurnalistik.
Kegiatan tersebut berlangsung di Kampus Institut Teknologi dan Agribisnis Nusantara (iNtera) Lampung, Desa Pejambon, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Rabu (5/10/2022).
Ketua PCNU Kabupaten Pesawaran Salamus Solihin mengatakan bahwa, kegiatan tersebut dimaksudkan untuk melatih dan meningkatkan kemampuan menulis para santri di PCNU. Sehingga diharapkan nantinya kader-kader NU ini (santri, red) yang mengikuti kegiatan ini dapat berkontribusi, minimal untuk diingkungannya sendiri.
"Kemampuan menulis yang dimaksud diharapkan mampu mendorong imajinasi peserta dalam mengekspresikan apa yang dilihat. Sehingga memiliki standar penulisan yang mudah dimengerti oleh pembacanya atau orang lain," ujarnya.
Baca Juga :
http://bintangpost.com/read/7399/bupati-pesawaran-lantik-ratusan-pejabat-fungsional
http://bintangpost.com/read/7343/bupati-pesawaran-serahkan-bantuan-program-bedah-rumah
Menurut dia, hampir semua orang sekarang ini mengekspresikan diri melalui bentuk tulisan ataupun bentuk visual. Dan dengan bekal yang didapat pada hari ini, para santri nantinya mampu mengekspresikan diri dengan tulisan sesuai kaidah jurnalistik di media sosial maupun media lainnya.
"Ketika sudah dibekali ilmu yang sesuai dengan aturan. Maka nantinya para santri dapat melakukan penulisannya dengan baik dan tertib saat menulis, baik di media sosial maupun media-media lainnya," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua PWI Kabupaten Pesawaran Ismail menuturkan, saat ini masyarakat lebih cerdas dan aktif di media sosial (medsos). Oleh karena itu, perlu diberikan arahan dan bimbingan agar dalam menulis di media sosial atau lainnya, tidak melanggar hukum dan aturan yang berlaku.
"Perlunya pelatihan ini agar ketika peserta mengekspresikan diri melalui tulisan, dapat dengan mudah dimengerti oleh setiap pembacanya. Dan dalam pelatihan ini juga, untuk memberikan pemgetahuan tentang batasan apa saja yang tidak dan melanggar hukum ketika menggunakan medsos," jelasnya.
Dia juga mengatakan, di era digitalisasi sekarang ini masyarakat dapat dengan leluasa menulis di media sosial tentang apapun. Sehingga saat ini, sudah tidak ada lagi informasi yang dapat ditutupi.
"Ketika informasi di upload di medsos dan bukan produk jurnalistik, secara tidak langsung masuk dalam citizen journalistik atau masyarakat jurnalistik, yang dapat membantu menginformasikan melalui media sosial. Sehingga diharapkan, melalui pelatihan ini, para santri bisa faham tentang penulisan yang baik dan benar, sesuai kaidah-kaidah jurnalistik," ungkapnya.
Diketahui, peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut sebanyak 25 peserta yang berasal dari para santri Nahdzatul Ulama Kabupaten Pesawaran. Dengan narasumber (Pemateri) dari jajaran PWI Kabupaten Pesawaran.
Turut hadir, mendampingi Ketua PCNU Pesawaran Salamus Solkhin dan Ketua PWI Pesawaran Ismail, Sekretaris PWI Pesawaran Sapto Firmansis, Bendahara Reza Utama. Dan jajaran anggota Seksi Bidang Pendidikan PWI Pesawaran. (red)