Jawa Tengah (BP) : Hari pertama dalam pelaksanaan study tour SMPN 1 Ambarawa Kabupaten Pringsewu, rombongan siswa-siswi dan guru pendamping mengunjungi kawasan wisata Gunung Merapi, Sabtu (1/10/2022).
Sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan, seluruh siswa dan guru pendamping diajak berkeliling sekitar Merapi menggunakan kendaraan mobil Jeep. Dan mendatangi beberapa titik lokasi, salah satunya Bunker yang ada di Merapi.
Baca Juga :
http://bintangpost.com/read/7435/smpn-1-ambarawa-berangkatan-183-siswa-study-tour-ke-jogjakarta
http://bintangpost.com/read/7432/sambut-hut-tni-kodim-0424tgm-dan-pemkab-pringsewu-gelar-baksos
Bambang sidik Rasmadi salah satu guru pendamping mengatakan, dalam kunjungan tersebut para siswa melihat langsung isi dan menyelusuri Bunker sebagai tempat satu-satunya yang digunakan sebagai perlindungan warga ketika terjadinya erupsi gunung merapi beberapa tahun lalu.
"Dengan didampingi tour guide, murid-murid mendapatkan penjelasan sambil menyelusuri Bunker tersebut. Para murid juga melihat langsung Museum Sisa Hartaku, yang terdapat beberapa peninggalan warga terdampak erupsi Merapi tahun 2010 lalu. Seperti pakaian, kendaraan, peralatan makan, kaset lagu, bahkan bangunan dan kerangka tulang hewan pasca sisa-sisa erupsi yang masih tersisa dapat kita lihat di sana," jelasnya.
Dan setelah dari wisata Merapi, Bambang juga mengungkapkan, rombongan siswa dan guru kemudian menuju Monumen Jogja Kembali (Monjali) yang berada di jalan lingkar Utara.
Dan dilokasi itu, lanjut dia, para siswa melihat langsung benda-benda peninggalan perang sekitar tahun 1949. Seperti pesawat tempur, mobil perang dan senjata-senjata yang digunakan saat terjadinya perang dengan Belanda.
Dan juga, melihat langsung sebuah tugu yang dibangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX pada tahun 1986, sebagai tanda keberhasilan dalam mengusir penjajahan Belanda.
"Kemudian para siswa langsung menuju lokasi kerajinan Gareng yang terletak di Lingkar Selatan Kota Jogjakarta. Disini siswa melihat dan belajar tentang kerajinan pembuatan kaos dan souvernir khas Jogjakarta," pungkasnya. (Gus)
