PESAWARAN-BINTANGPOST : Untuk bisa menambah nilai ekonomis bagi perajin tapis di Kecamatan Negerikaton, Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona, berkomitmen menjadikan kecamatan tersebut sebagai sentra tapis Lampung.
Hal itu diungkapkan Bupati Dendi Ramadhona, saat menerima kunjungan Kementerian Perindustrian RI dalam rangka peninjauan Vaksinasi tahap I bagi IKM di Galeri Tapis, Kecamatan Negerikaton, Senin (1/11/2021).
"Ini masih menjadi PR kami, agar Tapis menjadi nilai tambah bagi masyarakat. Kita berusaha terus dorong para wisatawan, untuk dapat berkomunikasi dan melihat langsung dengan para perajin di Negeri Katon ini. Sehingga kedepan para pengrajin sudah bisa ketemu langsung dengan buyer (pembeli)," ungkap Dendi.
Bupati Dendi juga mengatakan, sebagai kabupaten yang baru, tentunya harus mengejar ketertinggalan dari daerah maju lainnya. Dan berusaha untuk terus memacu kemandirian.
"Pesawaran dekat dengan Bandarlampung, fasilitas transportasi sangat baik. Dan hal inilah modal untuk kita berbenah, mendorong perubahan dari sisi tata letak Pesawaran," tuturnya.
Baca Juga :
http://bintangpost.com/read/5328/geliat-sektor-kawasan-pemukiman-di-pesawaran-meningkat
Sekarang, lanjut Bupati, potensi masyarakat di Negeri Katon sangat luar biasa. Dan galeri tapis ini merupakan bantuan dari Kementerian Industri. Selain itu saat ini kita tengah mengerjakan tapis Al Qur'an Akbar 30 jus. Dan untuk museum tapisnya akan kita bangun. Ada 600 perajin untuk membuat Al Qur'an berbahan Tapis. Butuh ketekunan, keterlitian dan pemahaman terkait menulis Al Quran.
"Warga Negeri Katon ini kebanyakan berprofesi sebagai petani. Kehadiran Pemerintah Daerah Pesawaran ini, untuk memberi stimulus agar mampu memiliki nilai ekonomis, sehingga menjadi centra tapis di Pesawaran dan Lampung," ungkapnya.
Sementara menurut Plt Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA), Reni Yunita menjelaskan, kedatanganya ke Pesawaran tersebut untuk melihat pelaksanaan vaksinasi, serta meninjau langsung IKM yang ada di kabupaten tersebut.
Dimana kegiatan vaksinasi bagi IKM ini, kata dia, bertujuan untuk memberikan jaminan kesehatan kepada pelaku IKM, dan terbentuknya imunitas bagi para pelaku IKM, sehingga tetap produktif.
Dia menjelaskan, Per tahun 2020 kemarin, jumlah IKM di Indonesia mencapai 4,4 juta unit usaha, dan 66 persen mampu menyerap tenaga kerja. Sehingga perlu diberikan jaminan kesehatan melalui vaksinasi. Khususnya di Pesawaran, yang memiliki SDA yang dapat diolah. Dan industrinya juga memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
"Untuk itu pemerintah melakukan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), menjamin suplainya, menjamin kesehatan dan lainnya. Kita berharap agar kita bisa mengatasi pandemi dengan terapkan prokes, meningkatkan imunitas, dan lainnya," pungkasnya. [Red]