TANGGAMUS-BINTANGPOST : "Dinas Pendidikan Tanggamus akan mengajukan usulan renovasi gedung sekolah SDN 1 Garut yang memprihatinkan dan tidak layak tersebut dengan menggunakan dana APBD".
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tanggamus, Yadi Mulyadi, saat dihubungi bintangpost.com, Jumat (9/7/2021).
Menurut Yadi, usulan melalui dana APBD Tanggamus tahun 2022 tersebut nanti, karena Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat sudah tidak ada lagi. Jadi akan diupayakan melalui dana APBD.
Dia mengungkapkan, gedung sekolah tersebut pernah direnovasi pada tahun 2017 lalu. Namun hanya beberapa lokal kelas, dan sebagian belum direnovasi.
Hal itu, kata Yadi, disebabkan adanya kesalahan Dapodik dari pihak sekolah yang disampaikan ke Dinas.
"Saat mereka (pihak sekolah, red) ini mengusulkan ke Krisna (Aplikasi, red) gak bisa masuk. Dan saat mengisi dasar Dapodiknya, mereka salah. Sedangkan untuk dapat dana DAK tersebut harus benar-benar valid, sesuai kategori. Seperti minimal rusak itu, rusak sedang sampai berat. Baru masuk ke dalam prioritas," jelasnya.
Karena kenapa. Karena memang ada beberapa sekolah yang tadinya rusak berat dijadikan rusak ringan, untuk menaikan akreditasi sekolah. Ketika disampaikan rusak ringan, maka tidak menjadi prioritas mendapat dana DAK, timpalnya.
Dan SDN 1 Garut Semaka ini, lanjut Yadi, dalam mengisi data Dapodik, pihak sekolah menyampaikan bahwa gedung sekolah kondisinya rusak ringan, sehingga tidak menjadi prioritas kucuran dana DAK.
"Untuk mendapat dana DAK, pihak sekolah harus menyampaikan sesuai dengan kondisi sekolah. Jika memang ada kerusakan berat harus disampaikan kerusakan berat. Jika disampaikan rusak ringan, maka tidak akan menjadi prioritas," tuturnya.
Namun kita akan upayakan melalui APBD tahun depan. Semoga usulan ini bisa diterima, dan SDN 1 Garut Kecamatan Semaka ini dapat di renovasi, harapnya.
Diketahui sebelumnya, pemberitaan terkait miris dan memprihatinkan kondisi bangunan SDN 1 Garut Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus sudah tidak layak untuk proses kegiatan belajar dan mengajar (KBM).
Pasalnya, mulai dari atap bangunan yang retak dan banyak yang bocor, ditambah lagi langit-langit plapon yang sudah lapuk seperti gedung yang sudah tidak terpakai, tentunya sangat membahayakan buat anak-anak peserta didik yang belajar saat tatap muka dimulai.
Baca juga :
http://bintangpost.com/read/4754/memprihatinkan-kondisi-bangunan-sdn-1-garut-semaka-tanggamus
Menurut keterangan Empan, selaku ketua Komite SDN 1Garut mengungkapkan bahwa, sekolah tersebut di bangun dengan menggunakan dana DAK sejak tahun 2000 yang lalu, dan hingga sekarang belum pernah ada untuk dirahab. Bahkan, ada satu ruang kelas yang dikosongkan karena kerusakannya terlalu parah.
"Bangunan SDN 1 Garut itu di bangun tahun 2000 dengan anggaran dana Dak jaman itu masih BP3 belum komite. Semenjak itu sampai sekarang belum pernah di rehab. Dan bisa kita lihat, ruang kelas 1, 2, dan 3 itu cukup menghawatirkan, sebagian besar atap asbes sudah retak dan plapon udah jebol," ungkap Empan, kepada media ini, Rabu (7/7/2021).
Dia juga mengungkapkan, selain gedung yang menghawatirkan, sudah 3 tahun sekolah ini kekurangan tenaga pendidik atau guru. Karena guru yang ada sebelumya, sudah pensiun.
"Sekolah ini juga kekurangan guru. Karena ada 4 orang guru sebelumnya sudah pensiun," terangnya.
Empan menerangkan, setiap tahun pihaknya selalu mengajukan rehab gedung ke Dinas Pendidikan Tanggamus. Dan bahkan pihakn sekolah, mengajukan permohonan di Musranbang tingkat Pekon.
"Pengajuan dan permohonan rehab setiap tahun kita ajukan. Namun ya itu, dengan alasan muridnya masih di bawah 100 orang, maka hingga sekarang tidak ada realisasi anggaran rehab gedung," tuturnya.
Dia berharap, adanya perhatian terhadap sekolah tersebut dari pemerintah daerah. Agar anak-anak murid sekolah tersebut dapat belajar dengan tenang, nyaman dan aman, saat belajar tatap muka nanti.
"Tolong perhatikan sekolah kami. Agar anak-anak sekolah ini dapat belajar dengan nyaman dan aman," harapnya. (sis)