BANDARLAMPUNG-BINTANGPOST : Mengisi peringatan Hari Buruh Se Dunia (May Day) yang jatuh pada tanggal 1 April, Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara VII (SPPN VII) menggelar bhakti sosial dengan membagikan nasi kotak menjelang waktu buka puasa, Sabtu (1/5/2021).
Kegiatan tersebut digelar di Jalan Teuku Umar, Kotaraja, Raden Intan, Gatsu, Ahmad Dahlan Stadion Pahoman, dr Susilo, Diponegoro, Malahayati, dan Pattimura Kota Bandarlampung, kepada warga yang melintas.
Ketua Umum SPPN VII Moehammad Baasith mengatakan, dalam melaksanakan aksi sosial ini pihaknya didukung SPPN VII Cabang Kantor Direksi dan Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sodakoh (Lazis) PTPN VII.
"Kegiatan sosial ini sebagai bagian dari memanfaatkan momentum mengingat hari yang sangat bersejarah bagi pekerja atau buruh," ujar M. Baasith.
Dia menjelaskan, semangat kekeluargaan dan soliditas bagi sesama pekerja atau buruh adalah kata kunci untuk membangun fondasi yang kuat. Misi itu selalu diaktualkan ketika kita memperingati Hari Buruh Internasional setiap tanggal 1 Mei.
"Dengan spirit yang sama, kami menandai May Day tahun ini dengan menggelar bakti sosial ini," ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Baasith yang juga Manajer PTPN VII Unit Waylima Pesawaran ini juga mengingatkan, memperingati Hari Buruh adalah hak bagi setiap pekerja. Demikian juga kegiatan yang dilakukan dalam mengisi hari yang sudah ditetapkan sebagai hari libur nasional itu juga bebas, asal tidak melanggar undang-undang dan regulasi lainnya. Oleh karena itu, kata dia, SPPN VII memilih kegiatan yang sesuai dengan momentum saat ini.
"Kita semua saat ini sedang prihatin. Di kalangan pekerja atau buruh juga tak kalah prihatin di tengah masa pandemi yang berimbas kuat terhadap ekonomi. Terlebih ini bulan ramadhan, dimana umat Islam sedang melaksanakan ibadah puasa. Maka dari itu kami memperingatinya dengan berbagi nasi kotak," tuturnya.
Dia juga mengajak kepada pengurus dan anggota SPPN VII yang merupakan karyawan PTPN VII, untuk bekerja keras dan bersemangat untuk menggali produksi secara maksimal. Hal ini, karena kondisi perusahaan yang sedang berada pada masa pemulihan, dan membutuhkan dukungan moril, spirit, dan pengorbanan untuk bisa sehat kembali.
"Kita sebagai pekerja harus memberikan yang terbaik untuk perusahaan. Kita juga wajib mengetahui dan merasakan kondisi perusahaan sedang seperti apa agar muncul rasa empati, lalu tumbuh jiwa korsa untuk ikut ambil bagian dari recovery PTPN VII. Tetapi, kita juga harus pastikan bahwa kejayaan PTPN VII juga harus linier dengan kesejahteraan karyawan," tutupnya. (rls/red)
