BINTANGPOST : Perjuangan yang hanya mengharapkan ridho dari Allah SWT, dengan keiklasan dan kejujuran selalu menjadi motifasi pengurus dan pendiri pondok pesantren Darussalamah yang terletak di Tiyuh Candra Jaya Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kabupaten Tulangbawang Barat.
Bahkan, setiap bulan dan tahun anak asuh yatim piatu yang datang ke pondok tersebut terus bertambah, tidak membuat pendiri dan pengurus berputus asa. Namun justru membuat para pengurus dan pendiri tambah semangat mengurusnya.
Akan tetapi, hal itu tidak dibarengi dengan adanya perhatian khusus dari para donatur dan pemerintah. Terkadang pengurus dan pendiri harus banting tulang dan berkeliling untuk mencari donatur.
Seperti yang diungkapkan pendiri Pondok Darussalamah Kyai Imam Hanafi kepada awak media di kediamannya, Jumat (25/9/2020).
Menurut dia, sampai saat ini pihaknya belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Baik dari pemerintah daerah, provinsi, bahkan pemerintah Tiyuh.
Dia mengungkapkan, dengan bertambahnya anak asuh yang ada di pondok tersebut tentunya menambah biaya untuk memberi makan, dan keperluan anak-anak asuh. Sehingga dirinya dan pengurus lainnya rela berkeliling mencari donatur, untuk keperluan tersebut.
"Setiap bulan dan tahun, anak asuh kami terus bertambah. Dan kami rela berkeliling untuk mencari donatur untuk memenuhi kebutuhan anak-anak asuh yang meningkat, karena kami tidak ada donatur tetap," ujarnya.
Walaupun begitu, dia mengungkapkan, dengan bertambahnya anak asuh dan tidak adanya donatur dan perhatian dari pemerintah, dirinya dan pengurus pondok tidak berputus asa. Dengan bertambahnya anak asuh, justru menambah semangat pihaknya untuk mencari donatur, untuk memenuhi keperluan anak asuh.
"Alhamdulilah ini adalah niat tulus kami, walaupun tidak pernah dapat bantuan dan hanya mengandalkan donatur yang tidak seberapa, sampai saat ini pondok ini masih bisa bertahan," ucapnya.
Ditempat yang sama Dwi Sulistyo selaku Lurah pondok pesantren Darussalamah menambahkan, pihak pondok selalu berusaha bagaimana cara nya agar pondok ini dapat terus bertahan dan berjalan.
Menurut dia, banyak cerita yang dialami pihaknya dalam mempertahankan berjalannya pondok tersebut. Bahkan sampai meminta-minta bantuan dari rumah ke rumah para dermawan.
"Yang namanya kena hujan, panasnya terik matahari sudah jadi sarapan kami, lelah dan lemah sering kami rasakan. Akan tetapi setiap kali lelah itu datang akan segera hilang dan sirna apa bila kami mengingat anak-anak yatim kami," ungkapnya, dengan mata berkaca-kaca.
Dia juga mengungkapkan, sementara ini ada 70 anak asuh yang ada di pondok tersebut. Dan setiap harinya, pihaknya selalu berharap, dan berusaha, bagaimana caranya bisa mendapatkan bantuan untuk diberikan dan mencukupi kebutuhan anak-anak yatim tersebut.
"Kita berharap, semoga ada dermawan yang mau berbagi dan memberikan santunan kepada pondok kami ini. Sehingga dapat sedikit meringankan beban dan memenuhi kebutuhan serta keperluan anak-anak asuh kami ini," tuturnya. (heri)