BINTANGPOST : Posko mudik 1439 H Taruna Siaga Bencana/Tagana Lampung di jln. Soekarno Hatta (by pas) PKOR Way Halim depan Gedung Bagas Raya, Bandar Lampung, sampai dengan hari ini Minggu 17/06/2018 telah menangani orang terlantar akibat mengalami kehilangan harta bendanya selama perjalanan mudik kekampung halamannya sebanyak 13 kasus atau 21 orang. “Sedangkan pemudik yang sekedar singgah untuk menumpang istirahat, khususnya pengendara sepeda motor sebanyak 15 orang, dan yang menanyakan alamat seseorang yang akan dikunjungi sebanyak 9 orang” ujar Kepala Bidang Linjamsos Dinas Sosias Provinsi Lampung Maria Tamtina yang juga sebagai Bunda Tagana Lampung. “Hal tersebut semagaimana motto Tagana "We are The First To Help and Care” imbuh Maria Tamtina di Posko mudik Tagana Lampung siang tadi.
Sementara itu Ketua Tagana Provinsi Lampung Imam Setiawan mengatakan keberadaan Posko Tagana Lampung sangat membantu para pemudik lebaran kali ini. "Masyarakat yang memerlukan pelayanan kami pada umumnya merasa puas dan sangat terbantu" kata Imam.
Salah seorang pengunjung Posko Mudik Tagana Lampung Rusiono, mengatakan dirinya sangat terbantu dengan keberadaan Posko Tagana Lampung ini. "Saya bersyukur dan terimakasih kepada Tagana Lampung yang bertugas pada posko mudik yang telah membantu kami untuk sampai di rumah" katanya.
Rusiono yang mengalami kecopetan di Pelabuhan Merak seusai mengunjungi familinya di Jakarta, terpaksa harus menumpang truk hingga singgah di Posko Tagana Lampung, dan mendapat bantuan untuk bisa pulang ke kampung halamannya di Desa Papan Asri Kecamatan Abung Semuli Lampung Utara.
Diketahui, Posko mudik Tagana Lampung di Jln Soekarno Hatta (by pas) PKOR Way Halim depan Gedung Bagas Raya, Bandar Lampung, yang dimulai sejak tanggal 13 sd 19 Juni 2018, memberikan fasilitas secara gratis antara lain tempat istirahat, informasi tentang jalan, dan layanan dapur umum, tidak ketinggalan disediakan juga "Korola" (kopi robusta lampung).
Menurut Kepala Dinas Sosial
Provinsi Lampung Sumarju Saeni, jumlah personil Tagana Lampung sebanyak 608
orang, merupakan relawan sosial khusunya dalam pencegahan/mitigasi bencana dan
juga penganganan korban bencana. “Dalam penanganan bencana berdasarkan tiga
prinsip utama yakni; One Command (Satu Komando) One Rule (Satu Aturan) dan One
Corps/ Unity (Satu Korsa/ Unit)”ujarnya. (Her)