Lampungutara (BP) : Dengan diawali doa bersama, Direktur PTPN Holding Muhammad Abdul Ghani melakukan tanam perdana tebu varietas BM-16/50 di PG Bungamayang, Lampung Utara, Minggu (24/4/2022).
Varietas yang telah diuji sejak 2016 ini, memiliki potensi produktivitas 90 ton per hektare dengan potensi rendemen lebih dari sembilan persen.
Selain menanam secara simbolik, Ghani yang didampingi Direktur Umum PTPN Grup Doni P. Gandamihardja, Direktur PTPN VII Ryanto Wisnuardhy, dan Direktur PT Buma Cima Nusantara (BCN) Putu Sukaren, juga meninjau tanaman tebu siap tebang untuk musim giling 2022.
Sesi tanam perdana tebu dan pengecekan tanaman yang dikemas dalam agenda Safari Ramadhan 1443 H Holding Perkebunan Nusantara. Dihadiri juga SEVP Business Support PTPN VII Okta Kurniawan, SEVP Operation II Dicky Tjahyono, dan para Kepala Bagian di PTPN VII.
Baca Juga :
http://bintangpost.com/read/6611/implementasikan-gis-ptpn-vii-foto-kebun-dengan-pesawat-uav
http://bintangpost.com/read/6579/bhakti-sosial-ptpn-vii-unit-waylima
Sementara agenda utama Safari Ramadhan tersebut dilaksanakan dengan penyelenggaraan pasar murah, penyerahan bantuan sajadah untuk masjid sekitar PG Buma, santunan anak yatim piatu, dan buka puasa bersama.
Disela sesi tanam perdana, M. Abdul Ghani mengingatkan seluruh insan utama PTPN VII untuk berjuang dengan optimal, terutama untuk komoditas gula. Dia menyebut, dalam beberapa tahun ke depan, pemerintah memberi mandat kepada PTPN Grup dalam upaya mengembalikan swasembada gula.
"Tahun 1930 kita Indonesia menjadi produsen gula nomor 2 di dunia. Produksinya tiga juta ton dan yang dua ton diekspor ke luar negeri. Hari ini, Indonesia menjadi salah satu importir gula terbesar. Dan hari ini, kita memulai transformasi industri gula dengan target pada 2025 Indonesia swasebada gula konsumsi," ujarnya.
Pria kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah ini juga mengatakan, satu langkah strategis yang dilakukan PTPN Grup untuk mewujudkan obsesi pemerintah adalah telah didirikan perusahaan Subholding Perkebunan bernama Sinergi Gula Nusantara (SGN).
Menurutnya, SGN dalam waktu dekat akan mengakuisisi semua pabrik gula yang dimiliki PTPN. Dengan demikian, operasional pabrik gula, termasuk milik PTPN VII, nantinya akan lebih maksimal.
Selain menyehatkan industri gula PTPN, kata Ghani, transformasi yang dilakukan juga harus tetap mengakomodasi kepentingan masyarakat sekitar. PTPN Grup berkewajiban membina dan menghidupkan para petani tebu rakyat yang digandeng melalui pola kemitraan. Bentuk relasinya harus saling menguntungkan.
"Di tangan para planters, termasuk di PTPN VII, apa yang kita cita-citakan akan tercapai. Mari bekerja lebih giat, pelajari setiap detail masalah, dari kultur teknis sampai manajemen, dan bangun harmoni dengan lingkungan. Mari kita catat sejarah bahwa PTPN bisa Juara!," pungkasnya Abdul Ghani.
Senada dikatakan Direktur PTPN VII Ryanto Wisnuardhy dalam kesempatan tersebut yang berharap penuh kepada dua industri gula PTPN VII, yakni Unit Bungamayang dan Cintamanis. Menurut Ryanto, pada musim giling 2022 yang segera bergulir, semua aspek teknis harus disiapkan secara matang. Kesiapan, bagi satu industri gula, kata dia, teramat penting karena menjadi kunci. Sebab, jika ada kendala sedikit saja, imbasnya akan sangat berat dan nilanya sangat besar.
"Kami sampaikan terima kasih kepada bapak Dirut Holding Perkebunan atas perhatiannya kepada kami. Kunjungan ini akan menjadi catatan untuk memacu kinerja PTPN VII,” ucapnya.
Sementara itu, terkait varietas BM-16/50 yang baru ditanam, Manajer Tanaman PT BCN Unit Bungamayang Tri widhianto mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan uji demplot seluas 25 hektare di lima wilayah.
Hasil analisisnya, kata dia, tanaman tebu yang sesuai ditanam pada April—Juni ini memiliki keunggulan dibanding varietas lain.
"Hasil analisis kami dari demplot yang sudah dicoba, produktivitasnya sangat baik, diatas 80 ton per hektare. Rendemennya juga mendekati delapan. Secara keseluruhan, pada 2022 ini akan ada TC (tanaman baru) seluas 2.500 hektare. Ini untuk persiapan musim giling 2023," terangnya.
Diketahui, pada acara Safari Ramadhan, PTPN VII menggelar pasar murah gula putih dan minyak goreng di halaman pabrik. Panitia menyediakan 2.000 paket berisi gula putih merek Nusakita kemasan 1 kg dan minyak goreng kemasan 1 liter dengan harga Rp30 ribu. Dan warga dari desa-desa sekitar, hadir sesuai jadwal untuk membeli paket murah ini.
Selain itu, perusahaan juga menyantuni 100 anak yatim piatu, dengan memberikan bantuan uang kepada anak yatim tersebut. Penyerahan santunan dilaksanakan bersamaan dengan acara buka puasa bersama di Masjid Baiturrahman, Kompleks PG Bungamayang yang diikuti para pejabat Holding Perkebunan Nusantara, PTPN VII, dan PT BCN. Dan kemudian, acara diakhiri dengan tausiah Ramadhan dan doa bersama. [red/rls]