BINTANGPOST : Komisi Nasional Perlindungan Anak meminta sepuluh persen Dana Desa dapat dialokasikan untuk kegiatan perlindungan anak. “Agar anak-anak bisa terawasi dan terkontrol, kami sudah menembuskan kepada bapak Bupati agar kira nya 10% dari Dana desa yang ada di tiyuh-tiyuh dapat digunakan untuk kegiatan perlindungan anak, kita juga minta surat rekomendasi dari Bupati untuk mendorong kepalo tiyuh membuat baperdes, makanya lagi kita rencanakan agar bisa untuk membahas rencana kita tadi." Kata Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, saat mengunjungi Kantor PWI(Persatuan Wartawan Indonesia)di Kabupaten Tulangbawang Barat Jumat(25/5). Dalam kunjungan untuk saling mengenal dan bersilaturahmi dengan anggota PWI Tuba Barat tersebut Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait dan jajarannya didampingi oleh LPA Kabupaten setempat.
Ketua umum Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, mengatakan, untuk menciptakan suasana atau situasi yang nyaman bagi anak-anak, kita harus melibatkan dan menggandeng dinas pendidikan untuk memberitahukan kepada sekolah baik dari PAUD sampai SMA, untuk program-program dalam melindungi anak yang bertujuan untuk membangun mental anak-anak tersebut. Disamping itu pada disaat Memperingati Hari Anak Nasional, pihaknya merencanakan akan mengumpulkan anak-anak sekitar 3000-4000 yang kita alokasikan di Islamik center atau sesat Agung untuk mensosialisasikan program-program yang ada dan akan membagikan pluit masing-masing anak.
Ditempat yang sama, Sekjend
komnas perlindungan Anak, Dhanang sasongko, mengatakan apabila setiap tiyuh
membangun tempat sarana dipojok-pojok tiyuh, contohnya tempat bermain dan
tempat belajar, dengan kolaborasi antara orangtua, guru dan kepala tiyuh, maka
kegiatan anak bisa terkontrol.(Her)