Pringsewu (BP) : Ribuan umat Hindu se-Kabupaten Pringsewu memadati Pure Melasti Segara Tri Darma, di Pekon Panggungrejo, Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu, Minggu (20/3/2023).
Ribuan umat Hindu tersebut, untuk mengikuti upacara Melasti dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi tahun Baru Saka 1945.
Dan untuk mengamankan acara tersebut, Polres Pringsewu menerjunkan ratusan personel gabungan dilokasi kegiatan.
Seperti yang diungkapkan Kapolsek Sukoharjo Iptu Poltak Pakpahan, mewakili Kapolres Pringsewu AKBP Rio Cahyowidi bahwa, dalam pengamanan Upacara Melasti tersebut Polres Pringsewu menerjunkan 100 personel gabungan TNI-Polri.
Baca Juga :
http://bintangpost.com/read/8057/adi-erlansyah-resmikan-wisata-lanakila-lake-pringsewu
http://bintangpost.com/read/8056/setmilpres-dan-kementan-ri-kunjungi-kabupaten-pringsewu
Selain TNI-Polri, lanjut Kapolsek, pengamanan ini juga melibatkan sejumlah organisasi keagamaan dan kemasyarakatan, seperti Pecalang, Banser, Pokdar Kamtibmas dan FKPM.
"Hari ini kami melaksanakan pengamanan kegiatan upacara Melasti, dalam rangka menyambut hari raya Nyepi di Pure Melasti Segara Tri Dharma dengan jumlah personel pengamanan sebanyak 200 personel," ujar Kapolsek Sukoharjo dilokasi kegiatan.
Kapolsek menyebut, pengaman tersebut sebagai bentuk pelayanan kepolisian kepada seluruh masyarakat, terkhusus untuk umat Hindu yang sedang menyambut datangnya hari raya Nyepi tahun baru Saka 1945.
"Kami berharap, dengan pengamanan ini seluruh rangkaian kegiatan yang dilaksanakan umat Hindu dalam rangka menyambut hari raya Nyepi dapat berjalan dengan aman dan tertib," tuturnya.
Sementara itu, panitia Melasti, Suparmo menjelaskan, upacara penyucian alam semesta atau Melasti merupakan rangakaian ibadah menyambut Hari raya Nyepi yang dilaksanakan disekitar mata air, sungai atau laut.
Acara ini, kata dia, diikuti 1500 sampai 2000 umat Hindu yang berasal dari delapan kecamatan di Kabupaten Pringsewu.
Dan puncak ibadah Melasti, Suparmo mengungkapkan, diakhiri dengan pelarungan beberapa unggas seperti bebek atau angsa dan juga sesajen, ke sungai Way Sekampung yang memiliki makna menghanyutkan atau melebur semua kekuatan, kotoran atau energi negatif dan juga wujud melestarikan alam.
"Kami berharap, acara ini dapat menjadi penyatu dan meningkatkan religius atau ketaqwaan seluruh umat Hindu se-Kabupaten pringsewu," pungkasnya. (Gus)