Lampungselatan (BP) : Ketua NU Ranting Desa Fajar Baru Ustadz Sukriyanto berpesan kepada seluruh anggota dan pengurus NU serta warga Desa Fajar Baru untuk selalu menjaga dan mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), mengamalkan Pancasila dan UUD 45. Demi untuk kemanan dan kedamaian negara Indonesia.
Hal itu disampaikan Ustadz Sukriyanto, saat menyampaikan sambutan dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H/2022 M dan Shalawat Bersama, di Desa Fajar Baru, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), Senin (10/10/2022) malam.
"Khususnya di Desa Fajar Baru. Jaga selalu persatuan dan kesatuan, demi keamanan dan kenyamanan di desa yang kita cintai ini," ujarnya.
Baca Juga :
http://bintangpost.com/read/7458/dandim-0421lamsel-memberikan-motivasi-tim-liga-santri-lampung
Dia juga menyampaikan bahwa, sesama umat muslim harus selalu mengedepankan kepentingan orang banyak. Dan selalu menciptakan suasana yang harmonis dalam pergaulan dengan siapapun.
"Hal itu sebagai bentuk upaya agar selalu tercipta situasi aman dan damai. Maka dari itu saya berharap, situasi yang ada saat ini harus selalu di pertahankan, agar tercipta kedamaian di lingkungan Desa Fajar Baru ini," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Fajar Baru M. Agus Budiantoro menyampaikan rasa syukur atas terlaksanaanya peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Shalawat Bersama ini dengan aman dan lancar.
Dan dengan kegiatan tersebut, kata dia, sebagai saran dalam rangka mempererat tali silahturahmi bagi seluruh warga desa setempat.
"Saya ucapkan banyak terimakasih kepada seluruh pihak panitia dan seluruh donatur yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam acara ini. Sehingga acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di desa tersebut bisa berjalan lancar dan meriah. Semoga dengan kegiatan ini, bisa lebih membawa keberkahan bagi kita semua," pungkasnya.
Diketahui, turut hadir dalam acara peringatan Maulid Nabi dan Sholawat Bersama yang menghadirkan Ustadz Habid Umar bin Mudhor Al Haddad tersebut, jajaran Uspika Kecamatan Jati Agung, para tokoh agama, tokoh masyarakat, serta warga desa setempat. (Jito)