Bandarlampung (BP) : "Inovasi adalah napas kita untuk bisa sustainable. Sehingga menejemen menginstruksikan seluruh Unit Kerja mengikuti event Lomba Inovasi PTPN 2022 (Planters PTPN Innovation Summit Award 2022)."
Hal itu disampaikan SEVP Operation I PTPN VII, Budi Susilo mewakili Manajemen PTPN VII saat membuka Technical Meeting di Kantor Direksi Bandarlampung, Jumat (1/7/2022).
Instruksi itu ditekankan, menurut Budi, mengingat inovasi menjadi bagian penting dalam meningkatkan performa perusahaan. Untuk itu, secara internal PTPN VII akan menyeleksi seluruh karya dalam “PTPN VII Innovation Award 2022” sebagai ajang pemanasan.
"Dalam lomba ini kita bukan mengejar juara. Karena nanti, inovasi dan kreativitas yang diciptakan pasti akan memberi nilai tambah," ujarnya.
Baca Juga :
http://bintangpost.com/read/6927/petani-mitra-ptpn-vii-ikuti-sosialisasi-program-makmur
Pada kesempatan itu, Budi juga menyampaikan beberapa poin tentang betapa pentingnya inovasi pada semua hal. Dan tanpa inovasi, hidup tidak ada perkembangan dan kinerja tidak akan ada kemajuan. Oleh karena itu, ia meminta budaya inovasi ditumbuhkan di seluruh elemen dan di seluruh lini.
"Jangan membayangkan bahwa inovasi itu harus canggih, harus otomatis, harus besar. Buatlah apa saja yang bisa memberi nilai tambah kepada pekerjaan kita. Dengan alat yang kita ciptakan, atau sistem baru yang kita gunakan bisa membuat pekerjaan lebih efektif dan efisien,. Apapun itu, bisa disebut inovatif dan kreatif," kata dia.
Dia menambahkan, semakin banyak kreativitas dan inovasi yang dilakukan di seluruh lini, diyakini akan menaikkan kinerja secara korporasi.
"Dan dalam konteks pekerjaan, maka PTPN Innovation Summit Award 2022 adalah sisi lain yang digunakan manajemen untuk mendorong adanya kreativitas tanpa batas," ucapnya.
Sementara itu, Dion Agung dan Agung Nazarullah, selaku panitia PTPN VII Innovation Award 2022 memberikan timeline, persyaratan, dan kisi-kisi bagi calon peserta lomba. Puncak PTPN Innovation Summit 2022 yang merupakan ajang pencapaian inovasi bagi semua anak perusahaan PTPN Holding ini, akan digelar pada Agustus 2022. Sedangkan PTPN VII Innovation Award 2022 yang merupakan seleksi untuk maju ke tingkat Holding akan berlangsung pada pekan ke-3 Juli 2022.
Menurut Agung, ada tiga kategori inovasi yang akan dilombakan adalah inovasi dalam strategi bisnis (business strategy), inovasi terobosan teknologi (technology breakthrough), dan inovasi sosial (social innovations). Dan peserta adalah karyawan PTPN VII, baik secara perorangan maupun kelompok.
"Kami buka seluas-luasnya kepada semua karyawan dan kelompok dari semua unit untuk mengajukan proposal hasil inovasinya. Nanti panitia akan menyeleksi 15 proposal terbaik per kategori. Lalu, PTPN VII akan memilih masing-masing dua proposal inovasi yang akan diikutkan pada Planters Innovation Summit 2022 di tingkat Holding," jelasnya.
Dia juga menyampaikan, baik PTPN VII Innovation Award maupun Planters Innovation Summit 2022 mengedepankan bobot penilaian pada faktor pelaksanaan dan penerapan teknologi, yakni 35 persen. Di bawahnya adalah pendekatan strategi teknologi (25%); dampak/manfaat teknologi (20%); kemudahan dan keberlanjutan teknologi (15%), dan analisis masalah (5%).
"Panitia memberi reward atau hadiah puluhan juta rupiah untuk para pemenang lomba ini. Selain apresiasi sebagai pemenang, hadiah juga disimbolkan sebagai rasa terima kasih atas ide dan gagasan yang bisa diaplikasikan dalam memberikan nilai tambah kepada kinerja perusahaan," ungkapnya.
Diketahui, Technical Meeting dihadiri Kabag SDM PTPN VII Hidayat, Kabag Perencanaan dan Pengembangan Usaha Yulianto, beberapa Manajer Unit, dan para Asisten di Unit Kerja. Forum juga diisi materi succes story inspiration oleh Ismail Komar yang pernah menjalani profesi sebagai wartawan, dan pernah sakit sembilan tahun dan bangkit menjadi pengusaha Kopi Waw.
Pada kesempatan itu, sebagai inspirasi untuk memberi gambaran tentang bagaimana perjalanan inovasi itu terbentuk, Ismail Komar berkisah tentang perjalanan hidupnya. Pemimpin Redaksi Koran Harian terkemuka di Lampung pada tahun 2000an ini, menginspirasi dengan menceritakan drama hidupnya yang kemudian bisa bangkit.
Ia menceritakan, sebelum sakit pada 2009 dirinya adalah wartawan yang workaholic (pecandu kerja). Hari-harinya dari pagi hingga hampir pagi lagi dia habiskan untuk merancang berita dan manajemen pemberitaan.
"Saya Pemred waktu mulai sakit pada 2009. Sampai sembilan tahun saya kolaps dan rumah sakit sudah menjadi seperti rumah kedua. Pada 2018 saat saya sudah menyerah, ternyata menemukan keajaiban dari kopi sehingga saya sehat hingga sekarang," kata dia.
Secara jatuh bangun dan saya yang sebelumnya benci kopi, akhirnya jatuh cinta dengan kopi. Lalu melalui riset sangat panjang, kini saya sukses dengan bisnis kopi sugesti pengobatan dengan brand “Kopiwaw”. Sehingga inovasi yang sudah dilakukan bisa membalikkan keadaan, terangnya. (red)