Tubaba, (BP) : 20 % Dana Desa Tiyuh Candra Kencana, Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat yang di prioritaskan untuk ketahanan pangan menimbulkan gejolak di masyarakat.
Pasalnya, didalam perencanaan awal dana 20% itu di alihkan untuk pembelian kambing dan ternak ikan, tapi justru yang muncul adalah bibit alpukat sebanyak 500 bibit.
Saat dikonfirmasi, anggota Badan Permusyawaratan Tiyuh (BPT) bagian pemerintahan dan pembinaan masyarakat mengungkapkan, ada penanaman bibit alpukat yang jumlahnya tidak dia ketahui.
Disinggung masalah harga per bibit, dirinya e juga mengatakan tidak tau persis.
"Penyampaian mereka presentasikan kemarin hanya berupa program, tidak ada rincian," tegasnya.
Dikatakan, dalam proses aturannya, seharusnya diadakan rapat bersama, apa saja yang akan dibeli, dari jumlah dan harga. Setelah itu baru pihak aparatur Tiyuh yang merealisasikannya.
"Yang mengikuti proses tersebut hanya sebagian saja, seperti Pak Munadi dan lain-lain," ucapnya.
Ditempat terpisah Munadi selalu Ketua BPT, membenarkkan hal tersebut, karena dalam pembelian bibit alpukat tersebut pihaknya tidak tau ataupun di ajak duduk bersama.
"Bibit alpukat itu berjumlah 500 biji dikali 50rb. Kata Kepala Tiyuh dia beli sama rekanan," jelasnya.
Terkait bibit alpukat tersebut, banyak masyarakat yang tidak dapat, karena jumlah KK di Candra Kencana ini hampir 800, sedangkan bibit itu hanya 500.
"Pembagian bibit tersebut tidak jelas, dikarenakan kurang. Akhirnya bibit itu di serahkan kepada pihak-pihak RT, yang diduga juga hanya orang-orang dia aja yang dikasih bibit itu," tegasnya.
Seharusnya ketahan pangan itu di belikan yang bermanfaat, dan diberikan kepada warga yang terdampak corona atau orang tidak mampu.
"Ini yang dapat malah orang-orang dekat dengan pak RT aja," tutupnya.(her)
