Tanggamus, (BP) : Ketua Tanggamus Peduli Dedi Suparman, menyoroti harga kopi yang dinilai belum sesuai dengan keinginan para petani kopi yang ada di Kabupaten Tanggamus.
Mewakili petani kopi milenial muda Tanggamus Peduli, Dedi Suparman mengatakan, harga kopi saat ini masih belum bisa memuaskan para petani kopi dikarenakan ongkos biaya perawatan dan herbisida yang terus naik berbanding terbalik dengan harga kopi di pasaran.
"Harga kopi sekarang Rp.22.000, kalau di hitung-hitung masih belum memuaskan, belum lagi buat upah yang metik dan biaya perawatan sebelum berbuah. Kondisi seperti ini yang membuat para petani mengeluh kadang hasil mereka cukup hanya buat bayar hutang biaya sehari-hari dan pupuk serta herbisida,"tuturnya, Selasa, (24/05/22).
Pemuda yang juga anak dari petani kopi ini berharap kepada pemerintah kabupaten Tanggamus agar memberikan solusi bagi petani kopi yang pada musim panen kali ini mengalami penurunan yang signifikan.
"Tahun ini hasil panen kopi sangat merosot pendapatannya dibandingkan sebelumnya, Saya berharap pemerintah kabupaten Tanggamus sering mengadakan penyuluhan pertanian budidaya kopi dan mengajarkan bagaimana cara perawatan agar hasil melimpah," ujar Dedi Suparman.
Menurut Dedi Suparman, Lampung salah satu Provinsi penghasil kopi robusta utama di Indonesia. "Kopi merupakan salah satu komoditas andalan dari Lampung untuk diekspor. Rata-rata Lampung mampu berkontribusi 24,19 persen dari produktivitas kopi nasional jadi untuk mempertahankan itu mewakili keluhan petani kopi saya harap ada perhatian khusus untuk mereka," tutup Dedi Suparman.(zul)