Pringsewu,(BP) : Persoalan harga gabah petani yang sangat rendah dan ketidakjelasan penanganan hasil, selalu jadi masalah klasik yang terjadi saat musim panen raya di kalangan seluruh petani, termasuk di Kabupaten Pringsewu.
Hal itu tak luput menjadi perhatian Suryo Cahyono, anggota DPRD Pringsewu.
Dalam kesempatan wawancara dengan awak media bintangpost,com lebih lanjut Suryo menegaskan harus ada koordinasi yang jelas, cepat dan terstruktur antara Pemerintah Kabupaten, Dinas, dan Pemprov untuk segera menyampaikan ke pemerintah pusat berkenaan dengan situasi ini.
Suryo juga mengungkapkan keprihatinannya pada nasib petani. "Segera DPRD Pringsewu akan berkoordinasi dengan pihak Dinas Pertanian untuk membahas persoalan harga gabah yang sangat rendah ini" tuturnya.
Baca juga :
Menurut Suryo, di saat panen raya seperti ini, pemerintah harus segera membukakan kran kran pembelian gabah petani melalui BULOG, supaya hasil panen petani bisa tertampung semua dengan harga yang layak, mengingat jelang hari raya Idul Fitri semua harga kebutuhan naik, sementara petani tidak mungkin menahan gabahnya untuk tidak dijual.
Dari pantauan awak media bintangpost di lapangan, ditemukan banyak sekali petani yang menjual gabah kering pengepul dengan kisaran harga Rp.4000/kg hingga Rp.4100/kg.
Aswan (53), petani di Pekon Pagelaran Pringsewu contohnya, dia mengungkapkan terpaksa menjual gabahnya karena kebutuhan mendekati lebaran. "Mau gimana lagi mas, harga sangat murah apalagi modal buat tanam dan perawatan juga pupuk harganya naik terus, tapi gabah kok nggak ada harganya, ya terpaksa dijual saja mas, apalagi mau deket lebaran banyak kebutuhan" ungkapnya.(Wasis)