PESAWARAN-BINTANGPOST : Suroso (44) Warga Dusun Gunung Rejo, Desa Wiyono, Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran, ditemukan tewas tergantung di pohon kakao (coklat) di kebunnya didusun setempat sekitar pukul 10.30 Wib.
Suroso yang diduga depresi dan sering berhalusinasi ini, ditemukan tergantung dengan menggunakan tali yang terbuat dari pelepah daun pisang yang terlilit di lehernya.
Misgiono (38) selaku saksi mata yang menemukan pertama kali korban mengungkapkan, saat melintas di kebun milik korban untuk mencari rumput untuk pakan ternak, dirinya mendapati korban (Suroso, red) sudah tergantung di pohon kakao dengan menggunakan tali dari pelepah daun pisang terlilit di leher korban.
"Saya temukan tergantung sekitar jam 10.30 Wib tadi. Pada saat saya hendak ke kebun untuk mencari rumput untuk pakan ternak" jelasnya.
Baca Juga :
http://bintangpost.com/read/5665/sertijab-camat-gedongtataan
http://bintangpost.com/read/5664/jemput-bola-dinkes-pesawaran-dan-bin-vaksinasi-masyarakat-terpencil
Kemudian, saya langsung turun ke pemukiman (Dusun, red) dengan memanggil Suyati (45) dan anak saya Junaidi (30) serta warga untuk meminta bantuan. Dan selanjutnya menurunkan korban dari pohon kakao dan menunggu aparat desa (RT), warga dan aparat kepolisian untuk membawa korban kerumahnya, ungkapnya.
Sementara itu, Kapolsek Gedongtataan, Kompol. Hapran menjelaskan, dari keterangan keluarga korban, Suroso sering berhalusinasi seperti ada yang menyuruh korban untuk bunuh diri.
Dan menurut keluarga korban, lanjut Kapolsek, korban juga memiliki riwayat gangguan jiwa, yang saat ini masih dalam proses pengobatan dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Lampung. Dengan Nomor Kartu Pasien : 0000356180646, Diagnosa : F41.9, Anxiety Disorder, Unspecitied. No Rm : 00 45 95.
Dan berdasarkan keterangan dari Kartu riwayat pengobatan, korban di jadwalkan untuk kontrol kembali di rumah sakit Jiwa pada tanggal 15 Desember 2021.
"Dan dari hasil penyelidikan, dari tubuh korban tidak ditemukan bekas luka kekerasan. Dan ini memang murni kasus bunuh diri. Atas kejadian tersebut, keluarga korban menolak untuk di autopsi. Dan pihak keluarga juga sudah menandatangani surat pernyataan tidak untuk di otopsi," ungkap Kompol Hapran, mewakili Kapolres Pesawaran AKBP. Vero Aria Radmantyo. [Doy]