TANGGAMUS-BINTANGPOST : Berawal dari dua petani kopi Purwanto (37) dan Didi Hermawan (32) yang setiap hari membersihkan kebunnya karena selalu dikerumuni hewan kecil menyerupai lalat, membuat kedua orang petani tersebut penasaran mencari sumber hewan itu berasal.
Dan saat mendekati area pohon bambu, kedua petani ini menemukan tempat hewan kecil seperti lalat yang ternyata adalah Lebah Klanceng ini yang bersarang di batang-batang bambu tersebut. Dan tanpa berpikir panjang, keduanya memotong dan mengambil sarang lebah klanceng untuk dibawa pulang.
Kepada bintangpost.com, Purwanto dan Didi menuturkan bahwa setelah mencari tahu harga madu lebah tersebut ternyata lumayan mahal dan menjanjikan, akhirnya mereka berdua memutuskan untuk berternak lebah tersebut.
Baca Juga :
http://bintangpost.com/read/5161/program-gerbang-ikan-desa-kabupaten-pringsewu
http://bintangpost.com/read/5334/mengenal-sejarah-sambil-berwisata-di-pantai-karang-putih-tanggamus
Setelah tiga bulan berjalan, kedua petani warga Pekon Datar Lebuay, Kecamatan Airnaningan, Kabupaten Tanggamus ini, bersama-sama mengembangkan Budi daya madu lebah klanceng.
"Dalam waktu 3 bulan ini, dari dua sarang lebah klanceng yang diambil kini sudah mencapai 31 kotak sarang lebah klanceng di berbagai tempat. Diantaranya didalam bambu, batang pohon jengkol, dan batang aren. Saat ini masing-masing sarang sudah kelihatan madunya, namun belum ada rencana untuk memanen madu lebah klanceng ini," terangnya.
Kita masih menunggu semua sarang ada madunya. Jadi masih kita tunggu, agar panennya sekaligus banyak, ujar kedua petani tersebut.
Sedangkan menurut Kepala Pekon Datar Lebuay, Suhartono saat ditanya tentang warganya yang mengembangkan Budi daya madu lebah klanceng ini mengatakan bahwa dirinya sangat mendukung.
Menurut dia, budi daya lebah klanceng ini sangat bagus. Karena bisa menjadi usaha ekonomi kreatif untuk menambah perekonomian warganya tersebut.
"Saya sangat mendukung. Karena dengan usaha warganya ini nantinya bisa membantu ekonomi. Dan jika perkembangnya semakin baik dan berhasil, nanti bisa di masukan dalam badan usaha milik desa (BUMDes, red)," tuturnya.
Suhartono juga menyampaikan bahwa, warganya yang lain juga dapat ikut mengembangkan usaha budidaya madu lebah klanceng ini. Sehingga kedepannya nanti, dapat menjadi usaha alternatif warga dalam rangka meningkatkan perekonomian.
"Saya juga berharap, kedepannya usaha budidaya madu lebah klanceng ini dapat dibantu oleh pemerintah dalam pengembangannya. Baik membantu dalam memberikan modal dan pemasarannya," ucapnya. [Sam/Sis]