DKP Lampung Bangun Dermaga Pemecah Ombak Di TPI Kotaagung.

DKP Lampung Bangun Dermaga Pemecah Ombak Di TPI Kotaagung. Foto : zul/bintangpost.com.

TANGGAMUS-BINTANGPOST : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung sedang membangun Dermaga pemecah ombak (Breakwater) model tiang pancang sepanjang 36 Meter dan lebar 2,25 Meter di kawasan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pelabuhan Perikanan Kecamatan Kota Agung Kabupaten Tanggamus.

Dermaga pemecah ombak (Breakwater) dibangun untuk mencegah abrasi dan menenangkan gelombang di pelabuhan TPI, di kerjakan melalui CV Sahabat Utama dengan anggaran bernilai Rp3,835Milyar.

Menurut keterangan Abdullah, pengawas lapangan dari CV Sahabat Utama, breakwater yang dibangun saat ini beda dengan breakwater yang ada sebelumnya, meski masih satu garis dengan breakwater yang sudah ada.

Dikatakan, pada breakwater sebelumnya dibangun dengan material bebatuan, namun kini dengan tiang pancang,  bagian atasnya akan dicor dan dibuat saling terkait antar tiang pancangnya. 

"Pemecah ombak yang sekarang beda dengan yang lama. Ini pakai tiang pancang tapi sama-sama untuk memecah ombak," kata Abdullah,Kamis (30/9/2021).

Abdullah mengaku, breakwater dengan tiang pancang tersebut hampir sama dengan pelabuhan di Merak. Hal itu sebagai solusi dari masalah dampak breakwater dengan bahan batu berimbas pada beloknya arus laut dan menuju ke arah barat. 

Sehingga pada daerah bagian barat perairan Kota Agung daratannya mengalami abrasi,  akibat terjangan arus laut yang berbelok akibat terhadang breakwater batu.

"Jadi dibuatkan pemecah ombak dengan tiang pancang. Ombak tetap pecah tapi arus lautnya tidak belok, tetap bisa lewat diantara tiang pancang," terang Abdullah.

Dengan begitu, lanjut Abdullah, maka daratan sebelah barat tidak terdampak abrasi namun kekuatan ombak sekitar pelabuhan perikanan atau kolam pelabuhan berkurang. 

Pembangunan breakwater sepanjang 36 Meter dan lebar 2,25 Meter itu, akan dikerjakan selamat 4 bulan  dan menjadi kewenangan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung.

Abdullah menambahkan, pembangunan breakwater ini juga sebagai upaya mencegah pendangkalan laut pada kolam pelabuhannya, sebab di lokasi tersebut cepat sekali mengalami pendangkalan. 

"Hal itu akibat arus laut dan adanya beberapa sungai yang bermuara di sekitar perairan pelabuhan perikanan. Sungai-sungai tersebut membawa material yang akhirnya berhenti di laut." terangnya. 

Abdullah mengaku, kendala yang dihadapi dalam pembangunan breakwater di tempat ini adalah cuaca dan ombak cepat berubah. 

"Semula ombak tenang namun beberapa jam kemudian timbul gelombang tinggi. Begitu juga cuaca, semula tidak berangin lalu datang angin kuat dan hujan. Dan selama ini bekerja siang malam sesuaikan kondisi cuaca,"pungkas Abdullah.(Zul) 

Bintangpost.com

Reporter bintangsaburai.com region Tanggamus.

Administrator

bintangsaburai.com

Leave a Comment