Juniardi Minta Kapolda Tindak Oknum Polisi Intimidasi Wartawan di Tubaba

Juniardi Minta Kapolda Tindak Oknum Polisi Intimidasi Wartawan di Tubaba Foto. Juniardi.

BANDARLAMPUNG-BINTANGPOST : Wakil Ketua PWI Lampung Bidang Pembelaan Wartawan Juniardi, meminta Kapolda Lampung untuk segera menindak oknum anggota Polri, yang diduga melakukan kekerasan verbal dengan intimidasi wartawan.

Hal itu dikatakannya, terkait adanya oknum anggota Polri yang diduga melakukan intimidasi terhadap wartawan Lampung Post Ahmad Sobirin yang melakukan tugas tugas jurnaliatik. Apalagi hal itu terkait berita kejahatan migas, dengan modus pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) di Tulang Bawang Barat (Tubaba).

"Selain mengecam segala bentuk kekerasan terhadap wartawan berkaitan dengan aktivitas jurnaliistik, kita minta Kapolda segera menindak oknum anggota yang justru merusak citra Polri, dan tidak mendukung program Kapolri. Jangan sampai menambah panjang rentetan citra polri selama ini," kata Juniardi, Selasa 30 Maret 2021 malam. 

Juniardi juga meminta semua pihak, untuk menghormati kerja-kerja jurnalistik. Karena, katannya, sebagai bagian dari pers, jurnalis memiliki peran yang sangat spesifik dalam masyarakat. Dan tugas para jurnalis adalah mempersenjatai publik dengan informasi. Tujuannya, untuk memberdayakan warga negara untuk memperkuat institusi demokrasi dan demokrasi itu sendiri.

"Tugas Wartawan dilindungi UU 40/1999 tentang Pers. Tindak kekerasan akan menghambat jurnalis memenuhi tujuan jurnalisme, yakni menyediakan informasi yang dibutuhkan warga agar mereka bisa mengatur hidupnya secara bebas, dan menghambat kemerdekaan pers," terangnya.

Dia juga mengingatkan bahwa, jurnalis perlu mendapat perlindungan dalam menjalankan kerja-kerja jurnalistik. Sebab, keberadaan jurnalis untuk menjamin dan memastikan hak-hak publik terpenuhi, di antaranya hak atas informasi. 

"Aksi kekerasan dalam bentuk apapun dalam menghambat tugas jurnalis, menghalangi kerja jurnaliarik menghambat akses informasi, sama artinya melanggar undang undang dan melawan hukum. Hak publik memperoleh informasi yang dijamin konstitusi," ucapnya.

Dia menceritakan, Sobirin mengalami intimidasi sepulang meliput pengoplosan BBM pada Jumat 27 Maret 2021. Waktu itu dia menerima telepon dari nomor tak dikenal, dan belakangan ini diketahui, orang yang menelepon itu adalah oknum anggota Polres Tulang Bawang Barat.  

Dalam percakapan via telepon, lanjut dia, oknum polisi itu berbicara dengan nada tinggi kepada Sobirin, "Kamu ini enggak sepandangan lagi. Sudah itu, kamu ajak anggota dewan pula. Nanti, kamu ketemu saya. Jangan kau lihat saya baik-baik'.

Juniardi juga mengungkapkan, oknum itu juga berkata, 'Kamu kayaknya mau tahu betul sama saya. Nanti ketemuanlah ya. Nanti saya cari kamu. Biar kamu tahu saya.

Selain dihubungi oknum polisi, tambah dia, Sobirin juga didatangi dua pria pada malam harinya. Salah satu dari mereka mantan anggota TNI. Dan maksud kedatangan mereka ke kediaman Sobirin masih terkait pengoplosan BBM, serta minta Sobirin untuk berhenti memberitakan pengoplosan BBM.

"Aksi oknum polisi ini aneh, bukan menangkap para pelaku pengoplos bbm itu, kok malah mengancam wartawan. Ini ada apa, atau karena menjadi backing atau memang pelakunya," pungkasnya. (red)

Bintangpost.com

Reporter bintangsaburai.com region Bandar Lampung.

Administrator

bintangsaburai.com

Leave a Comment