BINTANGPOST: Ferdy Ferdian Azis, adalah satu dari enam Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung hasil Pergantian Antar Waktu (PAW)
yang dilantik pada Senin (4/1/2021).
Pria yang baru berumur 27 tahun itu, menjadi legislator muda di
provinsi setempat. Bahkan termuda dalam Fraksi Partai Golkar, tempatnya
bernaung. Meski muda, namun PAW Musa Ahmad itu punya semangat juga
tinggi, pantang menyerah.
Ditempatkan pada Daerah Pemilihan (Dapil) Lampung Tengah (Lamteng) pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019, tak membuat dia gentar, apalagi berputus asa. Padahal dia sudah mengetahui, ada dua seniornya di Partai Golkar yang gerot (Musa Ahmad dan I Made Bagiasa) di dapil setempat.
“Kalau Pak Musa ini kan sudah positif jadi. Begitu juga dengan Bli Made, yang sudah seringkali maju Pileg. Tapi kalau saya inikan pendatang baru,” kata Ferdy.
Berkat kerja kerasnya, anak kedua dari tiga bersaudara itu mampu mendulang lebih dari 10 ribu suara masyarakat Lamteng di Pileg 2019.
“Saya kampanye kurang-lebih satu tahun. Tapi Januari sampai April 2019 itu titik tempurnya, sehari bisa sampai lima lokasi saya datangi,” tutur suami dari Meisya Dinda Nadira itu.
Dalam berkampanye, Ferdy mendapat dukungan penuh dari Azis Syamsuddin
(Anggota DPR RI Dapil Lampung dari Fraksi Golkar) yang merupakan
pamannya.
“Saya memanfaatkan jaringan Bang Aziz, RAS (Relawan Aziz Syamsuddin). Jaringan itu yang kita gunakan untuk menjangkau masyarakat,” ucapnya.
Meski demikian, Ferdy tetap mengukur sejauh mana kemampuannya dalam
mendulang suara. Tidak mau bersaing dengan dua seniornya, dia pun
memilih mengambil suara masyarakat di wilayah perbatasan.
“Saya mengukur baju sendiri. Sebab kalau saya keliling ke Terbanggi, Seputih Mataram, Karengendah, Gunungsugih, itu basis Ahi (Musa, red). Maka saya mengambilnya yang dipinggir-pinggir, daerah Seputihsurabaya, Trimurjo, Pubian, Kalirejo,” bebernya.
Kala itu, Ferdy punya keyakinan, Partai Golkar akan meraup tiga kursi
di legislatif. Namun keyakinannya tak sejalan dengan kenyataan.
Lagi-lagi, partai berlogo Pohon Beringin itu hanya mampu mendudukkan dua kadernya, Musa dan Made. Sementara Ferdy harus puas dengan urutan ketiga.
“Kan ada pepatah: terkadang kita menang, terkadang kita belajar. Jadi bagi saya tidak ada yang kalah, yang ada menang Alhamdulillah, kalau kalah ya itu pembelajaran bagi saya yang baru didunia pilitik ini,” ungkapnya.
Meski gagal, namun nasib baik masih berpihak pada Ferdy. Di penghujung 2020, Musa Ahmad menyatakan mundur dari kursi legislatif karena akan maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lampung Tengah.
Pria kelahiran 19 Juni 1993 itu mendapat kesempatan untuk melanjutkan perjuangan Musa di legislatif atau PAW, sisa masa jabatan 2021-2024. (*)