Daya Saing Lampung Naik Ke Posisi 11 Tingkat Nasional

Daya Saing Lampung Naik Ke Posisi 11  Tingkat Nasional Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo.

BINTANGPOST : Lembaga pengkajian daya saing Asia Competitiveness Institute (ACI) National University of Singapore (NUS) kembali menaikkan daya saing Provinsi Lampung dari posisi ke-14 ke 11 nasional. 

Kenaikan posisi daya saing Provinsi Lampung oleh ACI tersebut, hasil dari pnelitian melalui beberapa Indikator, seperti stabilitas, ekonomi makro, kualitas hidup, dan infrastruktur. Dari beberapa indikator yang diteliti tersebut, tren daya saing provinsi Lampung sampai saat ini terus naik.

"Dari indikator yang dipakai ACI untuk menaikan peringkat daya saing 34 provinsi di Indonesia, tren Provinsi Lampung naik dari tahun ke tahun. Terutama kualitas hidup dan perbaikan infrastruktur, daya saing Lampung naik sampai saat ini," ujar Mulya Amri, selaku Research Fellow and Deputy Director ACI, pada konferensi tahunan di Grand Capthorne Hotel, 392 Havelock Road Singapura, Kamis (23/11).

Mulya juga mengatakan, saat ini daya saing Lampung berada di posisi delapan nasional pada indikator pemerintah dan institusi publik, dari sebelumnya dari peringkat 28 nasional. Dari berbagai indikator itu, secara rata-rata ACI menempatkan provinsi Lampung pada posisi 11 nasional.

"Tren kenaikan daya saing Lampung sangat menonjol dalam tiga tahun terakhir. Pada tahun 2015, posisi Lampung dari 34 provinsi masih ditingkat 25, kemudian naik ke posisi 14, dan sekarang di rangking ke-11," terangnya.

Karena kenaikan daya saing tersebut, lanjutnya, secara keseluruhan inilah yang membuat kami mengundang Gubernur Lampung untuk hadir pada konfresnsi tahunan ini. Dengan bertema 'Infratructur Develompment for Economic Competitiveness' yang digelar ACI bersama Bank Dunia, acara ini dihadiri perwakilan sejumlah negara Asia dan Eropa, dan dibuka oleh Presiden Singapura Halimah Yacob.

Dia juga mengungkapkan, dalam acara tersebut dua gubernur dari Indonesia tampil pada sesi khusus pada Jumat (24/11) di Lee Kwan Yew School of Public Policy, NUS, yaitu Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo. Keduanya didapuk berbicara pada seminar bertema 'Menilai daya saing 34 provinsi di Indonesia'. 

"Kami mengundang kedua gubernur ini karena memiliki kelebihan masing-masing. Jawa Timur kokoh di posisi kedua setelah Jakarta, sedangkan Lampung termasuk yang cepat dalam perbaikan daya saing. Biasanya dalam perbaikan peringkat jarang ada yang naik drastis seperti Lampung. Kalau pun ada, biasanya tahun berikutnya turun. Tapi Lampung, trennya naik terus di berbagai indikator," ungkap Mulya Amri.

Dia menambahkan, Lampung kini berada di zona kompetitif. Dia menuturkan, persaingan masuk dalam 10 besar makin berat, karena Lampung harus bersaing dengan Sulawesi Selatan, Bali, Kepulauan Riau, dan seluruh provinsi di Pulau Jawa. 

Namun dia optimis, Lampung akan masuk 10 besar, karena potensinya sebagai pintu gerbang Sumatera dan operasional Jalan Tol Trans Sumatera dan faktor pendukung lainnya. Salah satunya keberhasilan Lampung sebagai rangking pertama penyelesaian konflik nasional dari Kementerian Dalam Negeri. 

"Jalan tol sangat mendukung daya saing, karena ini konektivitas antar wilayah. Oleh karena itu, kami menyarankan Pemerintah Provinsi Lampung tak hanya mengejar investor asing, tapi juga investor domestik. Potensi perdagangan antar provinsi, juga harus menjadi daya saing Lampung, atas kehadiran JTTS dan menjadi penghubung pelabuhan di Lampung, akan berpotensi besar mengangkat Lampung untk kembali naik peringkat masuk 10 besar," pungkasnya. 

Diketahui dalam konferensi tersebut, yang dihadiri oleh beberapa negara dari Asia dan Eropa. Selaku pembicara kunci yang tampil pada acara tersebut diantaranya, Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dan Menteri Pembangunan dan Keuangan Singapura, Lawrence Wong. (rls/Her)


Admin

Reporter bintangsaburai.com region Lampung.

Administrator

bintangsaburai.com

Leave a Comment