Bandarlampung (BP) : PTPN I Regional 7 sebagai entitas usaha yang memproduksi barang untuk dijual kepada pembeli lokal dan internasional membutuhkan jaminan produknya dari hulu hingga hilir. Untuk mendapat pengakuan dan kepercayaan itu, BUMN perkebunan ini telah mendapatkan pengakuan dari The International Organization for Standardization (ISO). Perusahaan yang mengelola komoditas karet, kelapa sawit, tebu, dan teh ini telah menerapkan ISO 2001:2005 sejak tahun 2005 dan mendapatkan sertifikat ISO 9001:2015.
"ISO itu sangat penting bagi suatu entitas yang memproduksi barang maupun perusahaan jasa, lebih-lebih bagi perusahaan yang pangsa pasarnya internasional. Sebab, ISO menjadi jaminan bahwa produk yang dihasilkan memiliki standar dengan reputasi tinggi. Bukan hanya mutu barangnya, tetapi sampai kepada aspek-aspek non teknis seperti pelayanan purna jual. Hal ini untuk membangun trust atau kepercayaan pelanggan."
Pernyataan itu disampaikan Eryk Mulia, selaku narasumber dari PTPN I Regional 7 saat menerima kunjungan lapangan mahasiswa Teknik Kimia Institut Teknologi Sumatera (Itera), Selasa (28/5/2024).
Baca Juga :
Eryk juga mengatakan, sebagai produsen beberapa komoditas yang menyasar pasar internasional, pihaknya sangat membutuhkan pengakuan lembaga standarisasi dengan reputasi global itu.
Dia juga mengatakan, produk karet olahan, teh, dan kelapa sawit yang diproduksi PTPN I Regional 7 banyak diserap pasar dunia. Untuk menembus pasar global, kata dia, banyak sekali prasyarat yang harus dipenuhi sehingga bisa meyakinkan pembeli. Selain karena pasar internasional sangat mempersyaratkan mutu terbaik, dari sisi risiko yang harus ditanggung jika tidak memenuhi prasyarat juga sangat besar. Oleh karena itu, pihaknya sangat menjaga mutu produk dan proses produksinya secara ketat dan berjenjang.
"Kita tahu kalau barang yang dijual ke pasar global kan harus kualitas terbaik supaya diterima buyer sesuai perjanjian. Istilahnya kan kita jualan online yang bermodal saling percaya. Lebih dari itu, kalau barang sudah dikirim, sampai sana tidak diterima, bagaimana. Makanya, soal mutu menjadi komitmen kami. Salah satunya, mengikuti kaidah ISO yang sangat ketat itu," kata dia.
Masih tentang ISO 2001:2005 yang diperoleh Regional 7, Asisten Teknis PTPN I Regional 7 Kebun Kedaton ini juga menjelaskan, seluruh aspek dalam siklus produksi perusahaan wajib mengikuti kaidah yang ditetapkan ISO. Bukan hanya mutu bahan baku, proses produksi, atau aspek teknis lainnya, bahkan asal-usul bahan baku, pengelolaan limbah, hingga dampak lingkungan pun turut menjadi prasyarat.
"Intinya, ISO itu adalah manual atau panduan norma-norma dari A sampai Z, sehingga produk yang dihasilkan berkualitas, aman, dan tidak mempunyai efek negatif.
Perusahaan juga telah menerapkan ISO 2001:2005 sejak tahun 2005 dan telah berhasil meraih sertifikat ISO 9001:2015. Sertifikat ISO ini memberikan banyak manfaat bagi perusahaan. Antara lain, meningkatkan kualitas produk dan layanan, efisiensi dan efektivitas operasional perusahaan, meningkatkan kepuasan pelanggan, meningkatkan citra perusahaan, dan membuka peluang pasar baru. Buyer juga sangat welcome dengan adanya jaminan ISO itu, ungkapnya.
Baca Juga :
Sementara itu, Yuki, perwakilan dari Bagian SDM, PTPN I Reg.7 menambahkan, dinamika perusahaan saat ini sedang dalam masa transisi kebijakan transformasi bisnis. Ia menjelaskan, PTPN I Regional 7 yang semula bernama PTPN VII dan berkantor pusat di Bandar Lampung, menjadi bagian dari program restrukturisasi organisasi di bawah PTPN III Holding.
Saat ini, kata dia, unit-unit kerja eks. PTPN VII menjadi bagian dari Subholding Supporting Co dengan entitas perusahaan bernama PTPN I.
"Pada 1 Desember 2023 lalu, PTPN III Holding sebagai induk usaha melakukan sentralisasi seluruh PTPN, dari I sampai XIV ke dalam dua Subholding. Yakni, Subholding Palm Co (khusus kelapa sawit) dengan entitas PTPN IV dan Supporting Co (komoditas karet dan rupa-rupa) dengan PTPN I sebagai entitasnya. Nah, PTPN VII masuk Subholding Supporting Co dengan pembagian wilayah Reginal 7. Dan satu Subholding lagi yang sudah lebih dulu dibentuk, yakni Sugar Co yang khusus mengelola semua pabrik gula PTPN," katanya.
Baca Juga :
Penjelasan dan presentasi dari manajemen PTPN I Regional 7 ditanggapi antuasias oleh para calon pakar kimia ini. Dari aspek keuntungan dan kerugian, cost yang harus dikeluarkan, proses bisnis, hingga dampak lingkungan menjadi topik-topik yang ditanyakan.
Rifqi Sufra Dosen penanggung jawab kunjungan mengatakan, kunjungan industri ke PTPN 1 Regional 7 ini merupakan pengalaman penting bagi mahasiswa Program Studi Teknik Kimia ITERA.
Menurut dia, mahasiswa dapat belajar banyak tentang penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 2001:2005 dan manfaat yang diperoleh dari penerapannya, jelas Rifqi.
"Kunjungan ini juga diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk terus belajar dan meningkatkan kemampuannya agar dapat menjadi tenaga kerja yang profesional dan kompeten di bidang industri kimia” tutup Rifqi. (red-doy)