BINTANGPOST : Sudah semestinya sejak usia dini seseorang yang beragama Islam harus berawal dari pemahaman terhadap induk ajarannya terlebih yang sudah dijamin kebenarannya oleh Allah SWT yaitu Al-Quran, baru berikutnya belajar hadist dan fatwa-fatwa ulama.
Hal ini penting agar umat memahami mana yang pokok dan yang cabang. Umat akan sadar mana yang disepakati dan mana yang dapat diperselisihkan. Setiap yang ada di Al-Quran adalah pokok dan qath’iy dan tidak ada perselisihan
Menurut Wakil Bupati DR.Drs.H.Edward Antony,M.M. dengan pemahaman Al-Quran dengan baik diharapkan tidak akan terjadi lagi perselisihan dan permusuhan yang tidak penting di kalangan umat karena pesan al-Quran itu membawa rahmat dan kedamaian.
“Umat Islam di Indonesia hampir seluruhnya mempelajari ilmu fiqih dan hadist terlebih dahulu sebelum mempelajari Al-Qur’an, sedangkan Al-Qur’an merupakan sumber utama dalam hukum Islam. Begitu pentingnya belajar dan mengajarkan Al-Quran sampai-sampai Nabi Muhammad SAW turun langsung dan para sahabatnya tekun belajar mengajarkan Al-Quran. Ayat-ayat Al-Quran turun silih berganti ke bumi ini memakan waktu selama dua puluh dua tahun dua bulan dan dua puluh dua hari lamanya”, ujar Edward Antony, saat membuka Pendidikan dan Pelatihan Metode Belajar Mengajar Baca Tulis serta Menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Darul Hikmah Kecamatan Baradatu, Senin (08/01/2018).
Jika demikian, lanjutnya lagi, dampak bacaan terhadap anak-anak kita baru terlihat setelah berlalu dua puluh tahun, sama dengan lama turunnya Al-Quran. Coba diperhatikan, upaya menyebarkan dan memasyarakatkan Al-Quran di kalangan anak-anak, yang dicanangkan pada era 80-an seperti gerakan TPA (Taman Pendidikan Alquran) dan TKA (Taman Kanak-kanak Alquran) baru terasa pengaruhnya di era sekarang.
Oleh sebab itu, pemahaman orang tua dan masyarakat dalam membina dan mendidik generasi muda juga perlu ditingkatkan agar kualitas didikannya mampu mengantarkan anak-anak secara tulus mencintai Al-Quran. Serta untuk menghadapi tantangan 20 tahun ke depan maka tugas kita pada saat ini yaitu memperkenal Al-Quran sejak dini kepada anak-anak kita.
Pemerintah Kabupaten Way Kanan selain telah memiliki agenda-agenda pokok pembangunan, juga sangat menaruh perhatian terhadap pembangunan pada sektor keagamaan sebagai upaya pembentukan akhlakul karimah atau akhlak mulia.
“Saya sangat yakin bahwa sebuah kemajuan jika tidak diimbangi oleh upaya pembentukan karakter manusia yang dilandasi oleh nilai moral dan keagamaan, maka yakinlah kemajuan tersebut tidak akan pernah mampu mencapai derajat kemajuan yang hakiki”, kata Edward Bupati, meyakinkan.
Diketahui, dalam rangka penciptaan manusia-manusia yang memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, maka Pemerintahan Kabupaten Way Kanan memberikan insentif pada guru ngaji, melaksanakan MTQ baik itu tingkat kecamatan maupun tingkat kabupaten. Dari sisi pendidikan upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia ini dilakukan dengan terus mendorong peningkatan rata-rata lama sekolah. Selain itu juga mencanangkan gerakan ‘Way Kanan Mengaji’ terutama untuk siswa sekolah menengah.(ted-aap).