BINTANGPOST : Tawa dan teriakan anak -anak remaja putera dan puteri, memecah keheningan di pagi Minggu yang memang merupakan hari libur dan hari kebebasan bagi pecinta alam. Sebagian suasana di Goa pandan yang penuh pesona, sangat menjanjikan kedamaian dan ketenangan yang luar biasa. Sementara di sudut yang lain, tampak sekumpulan anak - anak sedang duduk sambil bernyanyi, ada yang memetik gitar, memukul sesuatu seolah menjadi gendang dan sesekali mereka berteriak gembira.
Ibarat permata Goa pandan masih sangat alami, sehingga siapapun yang berwisata kesana, lelahnya perjalanan akan terbayar dengan indahnya panorama alam Goa Pandan.
Goa Pandan terletak di desa Giri Mulyo Kecamatan Marga Sekampung dapat ditempuh menggunakan perjalanan darat Sekitar 2 jam dari Sukadana, ibu kota Lampung Timur.
Dari Bandar Lampung dapat melewati jalan tol melalui kota metro diperlukan waktu sekitar 3-4 jam atau kalau lewat Bergen menuju lokasi dapat ditemput hanya sekitar 2,5 jam saja.
Darmanto Ketua 2 Kelompok Sadar Wisata bidang Pariwisata dan Pendidikan, mengatakan bahwa selain Gua Pandan disekitar itu masih banyak gua - gua lainnya. "Seperti Goa Kubah memiliki keistimewaan, tempatnya seperti di Mekah. Ada lorong yang menjadikan Cahaya masuk kedalam sehingga memberikan nuasa yang berbeda,"ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, ada pula gua kelelawar. Dinamakan gua kelelawar karena setiap jam 3 sore ribuan kelelawar keluar dari dalam goa tersebut.
Menurut Darmanto, setidaknya ada 7 pintu gua di sana, yang masing-masing gua memiliki nama dan keunikan tersendiri. "Semisal, Goa ular yang unik, dan sangat sering digunakan untuk foto foto terutama selfi. Dinamakan gua ular karena dindingnya berbentuk sisik seperti ular,"ungkapnya.
Lebih lanjut Darmanto menjelaskan tentang Goa pandan yang cukup ekstrim, tetapi bagi pemula lorong yang aman sepanjang 250 M. "Bahkan ada lorong yang satu hari belum tembus bila ditelusuri. Yang ekstrim membutuhkan peralatan lengkap.hingga perlu oksigen".katanya.
Masih menurut Darmanto, saat ini Lampung timur sedang giat giatnya, memompa semangat pemuda sadar wisata untuk mengembangkan potensi pariwisata di Lampung Timur diantaranta adalah melalui berbagai kegiatan seperti pelatihan dan pembekalan bagi remaja sadar wisata.
Sementara itu, Petrus sunyoto pengelola Gua Pandan, menceritakan bahwa saat ini pengunjung belum dikenai biaya masuk kelokasi wisata. Tetapi bagi para pengunjung yang akan masuk ke dalam gua, untuk keamanan dan kenyamanan perlu dilengkapi dengan peralatan berupa sepatu boat, helm dan senter. Bila pengunjung tidak bawa, kami menyewakan dengan tarif 5 ribu per set, tapi persediaannya masih terbatas.
"Biasanya pengunjung ramai pada hari Sabtu dan minggu atau libur sekolah. Sayangnya Gua Pandan belum dikelola secara optimal. Namun dengan kesederhanaannya justru memberikan nuansa tersendiri bagi pengunjungnya,"terangnya.
Sebelum mengakhiri ceritanya Petrus mengharap kiranya pemerintah memperhatikan dan memberikan bantuan sarana penunjang seperti jalan menuju lokasi dan bangunan lainya serta Gua Pandan diperkenalkan ke dunia luar biar pengunjung ramai dan memberikan sesuatu yang berbeda dari Lampung Timur. Dikatakan Petrus, saat ini, sedang ada penelitian dari ITB tentang asal muasal terbentuknya Gua Pandan.
Sementara itu, Direktur PT Hasbuna Dian Travellindo Dian Yuli Kusumawati SPd merasa puas saat berkunjung bersama rombongan ke Gua Pandan, meski perjalanan panjang dan cukup melelahkan."Kami datang ke lokasi wisata, disambut pemandu wisata. Jalan bebatuan yang dilewati seolah menaiki kuda yang sedang berjalan. lenggang lenggok mobil menuju Gua Pandan sangat menantang, dan dikiri kanan jalan dihiasi hamparan tanaman palawija dan pohon pepaya yang menyejukan mata.
Sepanjang perjalanan menuju lokasi dihiasi pemandangan alam pedesaan yang memanjakan mata. Tak terasa sinar mentari membakar kulit wajah walau tertutup kacamata hitam. Pedagang makanan ringan sudah menanti dengan aneka macam minuman dan makanan. Ada juga rumah kayu, yaitu gubuk yang di buat diatas pohon, bisa dicoba sambil menikmati terpaan angin, terang Dian menceritakan keindahan alam Goa Pandan.(Ato)
