Pringsewu (BP) : Sungguh miris.!!! Mungkin itu lah kata yang patut diberikan kepada Suarto (62) yang kerap dipanggil Panca, seorang kepala keluarga yang hidup bersama istrinya Saminah (43) yang tuna netra, dan ibu mertua yang sudah jompo dan pikun membutuhkan perhatian dan uluran dermawan.
Pasalnya, satu keluarga yang tinggal di Dusun 3 Pekon Siliwangi, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu ini hidupnya sangat memperihatinkan.
Selain bekerja serabutan yang penghasilannya tidak menentu, ditambah kebutuhan hidup yang serba mahal, semakin membuat Panca memiliki kehidupan yang susah.
Dan saat ini, Panca terpaksa harus menerima hidup dengan apa adanya, dan juga tidak bisa bekerja terlalu jauh dari tempat tinggalnya, dikarenakan harus merawat setiap hari ibu mertua yang jompo dan istri yang tidak dapat melihat tersebut.
Saat ditemui dirumahnya, kepada media ini Panca menuturkan bahwa, sudah lima tahun terakhir ini atau semenjak istrinya mengalami kebutaan, dirinya tidak bisa lagi kerja sebagai buruh tani seperti sebelumnya karena keterbatasan waktu yang diwilikinya.
Baca Juga :
http://bintangpost.com/read/7910/pengurus-orari-lokal-pringsewu-dikukuhkan
Hal itu, kata dia, dikarenakan dirinya harus merawat istri dan ibu mertuanya. Sehingga dirinya tidak bisa pergi jauh untuk meninggalkan kedua orang yang disayangnya tersebut.
"Saya hanya berharap kepada dinas maupun para dermawan, bisa membantu proses operasi mata istri saya ini. Agar istri saya dapat kembali melihat seperti sedia kala, serta dapat merawat ibu mertua saya ini. Dan saya juga bisa kembali bekerja seperti dulu untuk menghidupi kedua orang yang saya sayangi ini," ucapnya dengan nada sedih.
Sementara itu, terpisah, Eeng selaku tokoh masyarakat setempat mengungkapkan, bahwa dirinya merasa miris melihat kehidupan yang dialami oleh Panca tersebut.
"Sangat miris melihat keadaan Panca. Dan saya sangat berharap, dinas terkait agar bisa memperhatikan dan membatu keluarga Panca ini," tuturnya.
Eeng juga mengungkapkan, dirinya juga sudah lima hari ini tidak berkunjung ke rumah Panca. Menurut dia, saat dirinya terakhir berkunjung kerumahnya (Panca, red) dirinya merasa sangat sedih, karena sudah dua hari Panca tidak masak.
"Akhirnya saya berinisiatif membelikan beras 5 kg beras. Tapi kemungkinam sekarang berasnya sudah habis," ucapnya.
Kepada media ini, Eeng juga berharap kepada para Dermawan agar mau mengulurkan tangan untuk berbagi sedikit rezeki kepada saudara Panca ini.
"Dan juga kepada Pemerintah Kabupaten Pringsewu, agar dapat membantu proses operasi mata Saminah (Istri Panca, red) agar bisa kembali melihat seperti sedia kala," ungkapnya. (Ari)