BINTANGPOST : Plt. Walikota Bandar Lampung M. Yusuf Kohar mengharapkan output akhir perencanaan pembangunan tahunan, berupa RAPBD tahun anggaran 2019 harus benar-benar aspiratif, partisipatif dan akomodatif, sebagaimana harapan seluruh masyarakat kota Bandar Lampung.
"Musyawarah Perencanaan Pengembangan (Musrenbang) ini, bertujuan untuk mendapatkan masukan dalam penyusunan RKPD serta sinkronisasi agenda dan prioritas pembangunan yang baik," ujar Yusuf Kohar pada Musrenbang tahun 2018 Kota Bandar Lampung, yang digelar di Gedung Semergou, Kantor Walikota Bandar Lampung, Kamis (22/3/2018).
Menurutnya, perencanaan pembangunan yang berkualitas transparan dan akuntabel, menjadi tolak ukur akuntabilitas, profesionalisme dan bobot pelayanan publik.
"Perencanaan pembangunan yang tidak akuntabel akan menimbulkan pencitraan yang negatif terhadap kualitas pelayanan aparatur pemerintah. Di sinilah hakekat dan arti penting dari musrenbang," tegasnya.
Dia melanjutkan, paradigma perencanaan pembangunan, sebagaimana arahan Presiden, bahwa 'Mindset Money Function' harus diubah menjadi 'Money Follow Program', karena dapat lebih berorientasi pada kesejahteraan masyarakat dan berorientasi pada prioritas untuk mencapai tujuan pembangunan Daerah dan Nasional.
Yusuf juga berharap, melalui penyelenggaraan Musrenbang Kota Bandar Lampung ini, dapat dicapai tujuan seperiti yang diharapkan bersama. Program dan kegiatan prioritas yang telah disepakati dalam Musrenbang, selanjutnya akan menjadi bahan Pemerintah Kota Bandar Lampung dalam Musrenbang Provinsi Lampung dan Musrenbang Nasional mendatang.
Sementara itu, Pjs. Gubernur Lampung Didik Suprayitno yang hadir pada Musrenbang tersebut mengatakan, Kota Bandar Lampung berhasil menorehkan capaian yang membanggakan, antara lain pertumbuhan ekonomi sebesar 6,43 persen pada tahun 2016, dan merupakan yang tertinggi dibandingkan Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung.
"IPM Kota Bandar Lampung sebesar 75,34 merupakan tertinggi kedua setelah Kota Metro. Hal lainnya 1 Desa/Kelurahan yang sebelumnya berstatus Tertinggal, pada tahun 2014 naik menjadi Berkembang, sehingga tidak ada lagi Desa/Kelurahan Tertinggal. Hal ini patut diapresiasi sebagai gambaran keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan," ujar Didik.
Sedangngkan Sekda Kota Bandar Lampung Badri Tamam mengungkapkan, peserta Musrenbang Kota Bandar Lampung di ikuti 126 kelurahan dan 20 kecamatan.
Dan tema yang diangkat adalah, selaras dengan visi dan misi Kota Bandar Lampung yang menitikberatkan pada pemantapan kualitas pembangunan di segala bidang.
"Hal ini juga selaras dengan sektor terbesar yang berperan dalam pertumbuhan ekonomi kota Bandar Lampung, yaitu sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel, dan restoran serta sektor jasa-jasa," ungkapnya. (Tia)