Berharap Sejahtera di Negeri Sendiri

Berharap Sejahtera di Negeri Sendiri Foto. Net.

Oleh: Silvia Anggraeni, S. Pd

Bintangpost : Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Bandar Lampung mencatat, pada 2022 warga Lampung yang memilih bekerja ke luar negeri sebagai pekerja migran Indonesia (PMI) sebanyak 1.144 orang. 

Dan dari data tersebut, tercatat 859 PMI bekerja pada sektor formal, dan sisanya 285 orang bekerja pada sektor informal.

Pekerja migran memang memberikan dampak yang baik bagi perekonomian. Selain keluarga, tentu negara pun merasakan hasilnya. Karena mereka penyumbang devisa terbesar kedua setelah migas.

Namun dari sisi lain, ada semburat pilu yang tersirat dengan kepergian para pekerja ini. Ada rumah yang menjadi sepi karena kepergian keluarga tercintanya. Rintihan rindu anak-anak yang terpisah jauh dengan orang tuanya. Serta pasangan yang tak mampu melalui hari setelah ditinggal sang belahan jiwa.

Lebih dari itu, berbagai kesedihan ini berpotensi mengantarkan pada kerusakan dan kehancuran. Anak yang kelihangan pengasuhan sang ibu atau kurangnya panutan seorang ayah, hingga terlewat masa kecilnya. Rumah tangga yang akhirnya hancur akibat adanya perselingkuhan dari pasangan yang tak mampu menjaga setia.

Sedangkan bagi individu pekerja, mereka harus bertahan hidup di tengah orang asing. Menahan rindu pada kampung halaman, demi harapan hidup yang lebih baik di masa depan. Di tambah perbedaan budaya yang tentu membuat mereka tak mudah dalam menjaga keselamatan diri seperti di daerahnya sendiri.

Namun sayangnya, sempitnya kesempatan kerja di negeri sendiri telah memaksa mereka untuk berangkat meninggalkan semua yang mereka cintai. Harapan hidup sejahtera dekat sanak saudara adalah mimpi setiap rakyat di negeri ini, tak terkecuali mereka para pekerja migran.

Baca Juga :

http://bintangpost.com/read/7870/marak-perceraian-ketahanan-keluarga-dalam-ancaman

http://bintangpost.com/read/7821/akibat-pergaulan-bebas-ancaman-hivaids-terhadap-anak-masih-tinggi

Fakta sedih yang terjadi hari ini amat jauh berbeda dengan kegemilangan zaman Islam dahulu. Islam sebagai agama yang sempurna dengan seperangkat aturan yang mampu mengatasi masalah kehidupan, telah menorehkan sejarah keagungan peradaban di mana seluruh masyarakat mendapatkan jaminan terbaik bagi kehidupannya. Tak hanya bagi kaum muslim namun juga non muslim.

Islam telah mewajibkan negara memberikan pekerjaan bagi rakyatnya dan menciptakan lapangan pekerjaan seluas-luasnya, agar setiap orang yang mampu bekerja dapat memperoleh pekerjaan. Selain itu hak-hak para pekerja pun amat dilindungi. Derajat pekerja terjaga dengan aturan anti perbudakan. Dan yang tak kalah penting adalah, standar upah yang layak dan mampu memenuhi kebutuhan pokok pekerja.

Rasulullah saw bersabda:

"Seorang pemimpin adalah pemelihara dan pengatur urusan (rakyat); ia akan diminta pertanggungjawaban atas urusan rakyatnya." (HR al-Bukhari dan Muslim)

Pesan inilah yang menjadikan para Khalifah dulu memberikan pelayanan maksimal bagi rakyatnya. Hingga kesejahteraan dapat terwujud nyata. Sebut saja cerita yang mahsyur di era kepemimpinan Amirul Mukminin Umar bin Abdul Aziz dari Dinasti Umayyah. Kala itu beliau mengutus pengumpul zakat untuk selanjutnya diberikan kepada orang miskin di Afrika. Namun tak dijumpai seorang pun yang miskin di sana. Tak hanya di Afrika seluruh penjuru wilayah kekuasaan Islam saat itu juga sejahtera.

Selanjutnya sang khalifah membeli budak untuk dimerdekakan. Serta membayarkan seluruh gaji pegawai. Namun, uang di baitul mal masih banyak. Khalifah pun memerintahkan mencari orang yang terlilit utang tetapi bukan karena mereka boros. Dan melunasi utang mereka. Namun uang di baitul mal masih banyak juga. 

Sang khalifah lalu memerintahkan untuk menikahkan orang yang lajang dengan membayarkan maharnya. Karena masih juga banyak jumlah uang di baitul mal, beliau memerintahkan untuk mencari orang yang biasa membayar jizyah dan kharaj. Kalau ada yang kekurangan modal maka dipinjamkan agar mampu mengelola tanahnya. Dan tidak dituntut pengembaliannya kecuali setelah dua tahun atau lebih.

Inilah gambaran kepengurusan rakyat dalam Islam. Sehingga sejahtera menjadi niscaya.

Wallahu alam bisshowab








     

Bintangpost.com

Reporter bintangsaburai.com region Bandar Lampung.

Administrator

bintangsaburai.com

Leave a Comment