Advokasi Kebijakan Pendampingan Layanan Perlindungan Perempuan Pemkab Asahan

Advokasi Kebijakan Pendampingan Layanan Perlindungan Perempuan Pemkab Asahan Kegaiatan Advokasi Kebijakan Perempuan dan Pendampingan Layanan Perlindungan Perempuan Pemkab Asahan. (Foto.Mariana/bintangpost.com).

Asahan (BP) : Dinas P2KBP3A Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan menggelar Advokasi Kebijakan Perempuan dan Pendampingan Layanan Perlindungan Perempuan Kewenangan Kabupaten/Kota Melalui Orientasi Kepemimpinan Perempuan.

Kegiatan yang dihadiri Asisten Perekonomian dan Pembangunan, serta jajaran Dinas P2KBP3A Kabupaten Asahan, dengan peserta Perempuan Kepala Keluarga (Peka) tersebut, berlangsung di Aula Water Boom Ragil, Desa Tanjung Alam, Kecamatan Sei Dadap kabupaten setempat, Rabu (2/3/2022).

Ketua panitia pelaksana kegiatan, Rosleli menyampaikan Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan sumber daya bagi perempuan dalam mewujudkan pembangunan yang merata bagi rakyat Indonesia ini. 

"Melalui kegiatan ini, diharapkan juga dapat meningkatkan harkat dan martabat perempuan, sesuai dengan peran gender dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," tuturnya.

Baca Juga :

http://bintangpost.com/read/6253/bupati-asahan-hadiri-pra-musrenbang-provinsi-sumut-zona-pantai-timur

http://bintangpost.com/read/6251/wabup-taufik-hadiri-apel-gelar-pasukan-ops-keselamatan-toba-2022-polres-asahan

Sementara itu, mewakili Bupati Asahan dalam kegiatan tersebut, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Asahan, Drs. Muhilli Lubis mengatakan, saat ini perempuan mulai bangkit dan berhasil membuktikan bahwa keberadaan mereka layak untuk diperhitungkan. 

Kecerdasan serta kepiawaian perempuan-perempuan Indonesia, kata dia, tidak bisa lagi dianggap remeh. Karena telah turut berkontribusi terhadap pembangunan.

Untuk itu, lanjut Muhili, menyadari pentingnya peran perempuan dalam pembangunan, Pemerintah Indonesia membidik empat sektor utama. Yaitu di bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, serta terkait pencegahan kekerasan.

"Disamping itu juga, langkah strategis disiapkan untuk mengatasi isu pemberdayaan perempuan, kesetaraan gender. Sekaligus mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG’S) terutama tujuan kesetaraan gender," ujar Muhilli.

Dengan orientasi yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran perempuan sebagai penerima manfaat tentang sensitifitas gender ini, dapat dijadikan sebagai dasar dalam membangun kepemimpinan perempuan. Serta memperluas manfaat dari pelatihan peningkatan kapasitas kepemimpinan perempuan ini. Dalam rangka untuk mewujudkan visi Kabupaten Asahan 'masyarakat Asahan Sejahtera yang Religius dan Berkarakter', ungkapnya. [Mariana]





Bintangpost.com

Reporter bintangsaburai.com region Nasional.

Administrator

bintangsaburai.com

Leave a Comment