Pringsewu (BP) : Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Lampung, beri bimbingan tekhnis (Bimtek) Pencegahan dan Penanggulangan Ekstrimisme, Terorisme, dan Radikalisme, kepada Mahasiswa di Kabupaten Pringsewu.
Bimtek tersebut berlangsung di kampus STMIK Pringsewu, Jumat (25/2/2022).
Wakil Bupati (Wabup) Pringsewu, Fauzi yang membuka kegiatan tersebut mengatakan, Bimtek ini merupakan kegiatan yang sangat positif dan bermanfaat, guna mengantisipasi terjadinya ancaman baik ekstrimisme, radikalisme yang mengarah kepada terorisme.
Baca Juga :
http://bintangpost.com/read/6233/reses-anggota-dprd-provinsi-lampung-di-kabupaten-pringsewu
Sebab, kata Wabup, yang menjadi kekhawatiran adalah, tanpa disadarinya paham tersebut masuk di lingkungan kita. Terutama di kalangan pelajar dan mahasiswa. Apalagi, Kabupaten Pringsewu sebagai daerah terbuka dengan posisi yang sangat strategis, dengan masyarakat yang beragam, baik suku bangsa maupun agama, tentunya mempunyai potensi terjadinya konflik.
"Terlebih jika ada yang memicu, kondusifitas serta kedamaian dan kenyamanan yang telah ada di Kabupaten Pringsewu. Ini harus selalu dijaga dan dirawat bersama," ujarnya.
Untuk itu, Wabup Fauzi mengucapkan terimakasih kepada Badan Kesbangpol Provinsi Lampung yang telah menempatkan kegiatan bimbingan teknis ini bagi mahasiswa di Kabupaten Pringsewu.
Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Lampung, M. Firsada yang hadir dalam Bimtek tersebut mengungkapkan, situasi dan kondisi di Provinsi Lampung akhir-akhir ini marak tumbuhnya paham radikalisme dan ekstremisme, yang menggunakan kekerasan dan mengarah kepada terorisme.
"Berdasarkan data di Densus 88. Pada akhir tahun lalu di Provinsi Lampung telah ditangkap 8 orang yang diduga terlibat aksi terorisme. Dari kondisi ini, potensi terbesar mereka yang terpapar radikalisme ini adalah para mahasiswa dan pelajar," terangnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya memprogramkan bimbingan teknis dan sosialisasi bahaya radikalisme dan ekstrimisme yang mengarah pada terorisme.
Dan kegiatan di Pringsewu ini, tambahnya, merupakan kali kedua dimana sebelumnya digelar di Bandar Lampung yang dihadiri 100 perwakilan mahasiswa dan ormas kepemudaan.
"Melalui bimtek ini, diharapkan para mahasiswa akan terlindungi dari serangan virus radikalisme. Sekaligus dapat mengetahui ciri-ciri radikalisme dan tujuan para teroris menyebarkan pahamnya", harapnya. [Anton]