Komut PTPN VII Inspeksi Kebun Unit Waylima dan Pabrik Wayberulu

Komut PTPN VII Inspeksi Kebun Unit Waylima dan Pabrik Wayberulu Foto. Ist bintangpost.com.

PESAWARAN-BINTANGPOST : "Operational excellence yang kita lakukan sudah bertumbuh, baik berupa revenue maupun budaya kerja atau corporate culture. Namun, saya ingatkan kembali bahwa operational excellence itu muaranya harus kepada financial excellence. Kinerja Unggul Muaranya Harus Untung".

Hal itu dikatakan Komisaris Utama (Komut) PTPN VII, Nurhidayat, saat menginspeksi Kebun Karet PTPN VII Unit Waylima Kecamatam Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran, Selasa (2/11/2021).

"Transformasi manajemen PTPN VII dengan berbagai program restrukturisasi mulai menunjukkan hasil. Program yang dilakukan, yakni kinerja unggul (operational excellence) telah mencatatkan laba sejak 2020," ujar Nurhidayat.

Baca Juga :

http://bintangpost.com/read/5441/menjemput-konvergensi-bisnis-agro-bumn-muda-n7

http://bintangpost.com/read/5259/implementasi-perbaikan-operational-untuk-menuju-ptpn-vii-gemilang

http://bintangpost.com/read/5224/nwlf-ptpn-vii-gelar-webinar-bahas-wanita-dan-kesehatan

Dalam kunjungan tersebut, Komut PTPN VII didampingi oleh salah satu Komisaris R. Wiwin Istanti, Direktur PTPN VII, Ryanto Wisnuardhy, SEVP Operation II, Dicky Tjahyono. Serta beberapa Anggota Komite Audit Komisaris, Kabag Tanaman Wiyoso, Sekretaris Perusahaan Bambang Hartawan, Kabag SPI, Ari Askari, dan beberapa pejabat utama. 

Selain di PTPN VII Unit Waylima, rombongan juga melakukan inspeksi ke PTPN VII Unit Wayberulu.

Selain itu, dalam pengarahannya, Nurhidayat menyampaikan apresiasi kepada Unit Waylima yang meraih penghargaan Kebun Karet Berkinerja terbaik II Semester I/2021 se PTPN Holding. Namun, ia mengingatkan agar kebanggaan di luar harus menjadi kewaspadaan ke dalam.


Menurutnya, industri karet saat ini, terutama di PTPN Grup, masih bisa optimlasisasi dalam kontribusi dan mengumpulkan revenue. Kebanggan menjadi juara II, kata dia, bukan berarti Unit Waylima sudah menyumbang laba yang equivalen dengan dinamika korporasi.

Dari presentasi Manajer PTPN VII Unit Waylima, Nurhidayat mengkritisi angka-angka yang optimistis. Ia mengatakan, secara keseluruhan pencapaian kinerja Unit Waylima sudah baik dan membentuk grafik menanjak tajam. Tetapi faktor keseimbangan dengan biaya pokok produksi, harus tetap menjadi perhatian.

"Kita mencatat laba naik, tetapi kalau biaya produksi juga tinggi, ya itu belum memenuhi unsur operational excellence menjadi financial excellence. Oleh karena itu, selain menaikkan produksi dan laba, kita juga harus tekan biaya produksi," tuturnya.

Meskipun demikian, Nurhidayat menyatakan komoditas karet yang masih relatif stagnan kinerjanya harus tetap dipertahankan. Fluktuasi harga kelapa sawit yang saat ini sedang naik, sangat terbuka juga terjadi pada karet.

Sementara R. Wiwin Istanti, komisaris PTPN VII menyoroti statemen M. Baasith selaku Manajer PTPN VII Unit Waylima tentang kebun yang dikelolanya. Menurut Wiwin, kebun dengan luas yang relatif kecil, harus menjadi keunggulan kinerja dibanding dengan kebun lain.

"Kebun kecil justru harus menjadi keungulan komparatif. Sebab dengan jangkauan yang lebih dekat, semua dapat dikontrol dengan maksimal. Dan itu pasti akan lebih sehat. Salah satu cara, bisa dilakukan kompetisi di internal," katanya.


Pada kesempatan itu, Direktur PTPN VII, Ryanto Wisnuardhy juga memberikan pengarahan, bahwa komoditas karet harus terus melakukan upaya maksimal menaikkan produksi dan kontribusinya kepada manajemen. Sebab, berdasarkan data prospek yang ada, masih ada idle capacity produksi yang bisa dimaksimalkan.

"Masih ada potensi yang bisa dimaksimalkan. Komoditas karet PTPN VII harus memberi kontribusi yang lebih baik lagi. Sebab, dari komposisi umur tanaman yang sudah delapan tahun tidak ada replanting, kita butuh investasi besar untuk menjaga keseimbangan komposisi," ucapnya.

Sementara itu, Manajer Waylima M. Baasith mengatakan, kinerja unit ini naik signifikan berkat kebijakan Kantor Direksi yang cukup maksimal. Dari berbagai aspek, terutama pemenuhan hak-hak normatif karyawan yang sudah lancar dan peralatan kerja yang cukup telah memulihkan spirit kerja karyawan.

"Atas nama seluruh karyawan Unit Waylima, saya menyampaikan terima kasih kepada manajemen. Kebijakan yang menyentuh hak-hak karyawan menjadi kunci kami bergerak lebih semangat," tuturnya.


Sedangkan dalam kunjungan lanjutannya ke Unit Wayberulu, yang masih di wilayah Kabupaten Pesawaran, Nurhidayat mengulangi pernyataan tentang financial excellence. 

Dan dalam kunjungan tersebut juga, seluruh Manajer Unit yang mengelola komoditas karet di wilayah Lampung hadir. Selain Sugeng Budi Prasongko sebagai tuan rumah, hadir Manajer Unit Tulungbuyut, Agus Faroni, Manajer Unit Bergen, Ahmad Nurwibowo, dan Manajer Unit Kedaton, Rusman Ali Yusuf.

Dalam paparannya, Sugeng Budi Prasongko mengatakan, kinerja Unit Wayberulu terus memperbaiki kultur kerja kembali ke basik seiring perbaikan semua lini. 

"Alhamdulillah, semua indikator dalam sistem manajemen dan kinerja di Unit Wayberulu menunjukkan tren naik. Kami sedang mengingternalisasikan nilai-nilai kompetitif dalam ragline Akhlak BUMN sebagai budaya perusahaan. Kami yakin, tahun 2021 ini dapat mencatatkan laba yang lebih besar dan terus mempertahankan tren naik," terangnya. [red]

Bintangpost.com

Reporter bintangsaburai.com region Pesawaran.

Administrator

bintangsaburai.com

Leave a Comment