PRINGSEWU-BINTANGPOST : Pertanian yang merupakan sektor terbesar dalam kegiatan usaha, merupakan jenis usaha masyarakat pedesaan. Banyak dari masyarakat desa, menggantungkan hidup dari jenis usaha ini.
Namun dengan berubahnya zaman dan berkembangnya kemajuan sistem teknologi pertanian, mengakibatkan semakin sempitnya lahan yang ada.
Edi (43), warga Pekon Gumukrejo, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, mencoba memanfaatkan lahan pekarangan rumahnya dengan usaha baru berkebun Hidroponik.
Usaha yang ditekuninya sejak empat tahun lalu tersebut, dilakukan dengan modal yang minim. Namun dengan ketekunannya, usaha itu mampu berkembang pesat, dan menjadi sumber penghasilan ekonomi keluargannya.
"Awal saya memulai usaha ini dari modal yang sangat minim. Tapi sekarang jadi sumber penghasilan ekonomi rumah tangga saya," terangnya kepada bintangpost.com, Sabtu (4/9/2021).
Akan tetapi, Edi mengungkapkan, dirinya sangat menyayangkan, karena usahanya tersebut tidak ada perhatian dari pemerintah maupun instansi terkait. Padahal, kata dia, usaha ini bisa memberi solusi, untuk penghasilan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.
Dia juga mengungkapkan, kebutuhan ongkos produksi, soal pemasaran atau penjualan, membutuhkan pihak-pihak terkait untuk lebih memudahkan usaha tersebut.
"Saya berharap, pemerintah maupun pihak lainnya, ada yang bisa memberikan jalan. Agar tidak terjadi kesulitan dalam menjual hasil panen. Dan juga, adanya semacam sistem pengelolaan seperti koperasi disetiap pekon untuk jenis usaha ini," tuturnya.
Hal senada juga diungkapkan Tanto (40), salah satu pelaku usaha kebun Hidroponik di pekon tersebut yang mengharapkan bahwa, ada perhatian yang serius dari pihak pekon dan pemerintah setempat. Karena menurut dia, jenis usaha hidroponik sangat menguntungkan.
"Seperti BUMDes. Seharusnya bisa menjadi salah satu donatur dana, dengan memberikan bantuan modal kepada pelaku usaha ini. Karena saat ini, saya dan pelaku usaha Hidroponik di pekon ini, memerlukan tambahan modal untuk menjalankan usaha ini," ungkapnya.
Baca Juga :
http://bintangpost.com/read/5056/presiden-jokowi-resmikan-bandungan-way-sekampung
http://bintangpost.com/read/4995/launching-produk-dan-pojok-umkm-urban-hotel-pringsewu
http://bintangpost.com/read/5004/bumdes-ganjaran-alternatif-usaha-mikro-ekonomi-warga-dan-pekon
Terkait hal ini, kepada bintangpost.com Widya Artanto selaku Plt Pekon Gumukrejo menuturkan, bahwa pihaknya belum bisa membantu jenis usaha yang ditekuni warganya tersebut.
Bahkan dirinya mengakui, jika usaha Hidroponik tersebut sangat menjanjikan. Dan usaha ini, kata dia, bisa menjadi alternatif usaha tani buat warga yang tidak mempunyai lahan untuk sawah ataupun kebun.
"Dulu lumayan banyak yang usaha ini, tapi sekarang tinggal beberapa saja yang masih bertahan. Karena selain keterbatasan modal, dan juga memang belum pernah ada pihak dari pemerintah seperti Dinas Pertanian yang pernah mengunjungi warga dalam menjalankan usaha ini. Atau tidak pernah ada perhatian," ucapnya.
Namun begitu, dia sebagai Plt Pekon Gumukrejo berjanji, akan menampung dan memikirkan cara agar semua keluhan tersebut bisa terpenuhi.
"Semua keluhan ini untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam rencana anggaran di program pekon dan BUMDes mendatang. Dan juga akan mencoba menghubungi pihak Dinas Pertanian Pringsewu untuk memberikan perhatian jenis usaha ini. Karena saya yakin, jenis usaha Hidroponik ini merupakan sektor yang bisa menjadi jalan keluar menaikan taraf hidup warga," ungkapnya. (Wasis)