PTPN VII Bantu Gunawan Usaha Ayam Pejantan

PTPN VII Bantu Gunawan Usaha Ayam Pejantan Foto. Humas.

PESAWARAN-BINTANGPOST : PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) VII membantu Gunawan seorang pengusaha ayam pejantan di Kabupaten Pesawaran, dengan pinjaman kredit lunak perusahaan tersebut.

Pasalnya, petani warga Desa Wiyono Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran yang mencoba peruntungan ini, tak mampu bersaing di pasar ayam pedaging, yang memulai usaha dari 300 ekor pada tahun 2007 silam.

Beranjak naik dari 300 ke 500 ekor ayam pada musim berikutnya, hingga mencapai 1200 ekor, Gunawan mengakhiri usaha yang tidak bisa disambi itu pada 2019 karena bangkrut.

"Saya bangkrut pada 2019, nggak bisa bersaing. Pakan mahal, harga jual jatuh, habis modal. Untungnya saya dapat pinjaman dari PTPN VII pada 2020. Tapi saya ganti ayam pejantan. Alhamdulillah bisa bangkit lagi," ujarnya.

Bagi Gunawan, PTPN VII akan dicatat oleh dirinya sebagai penyelamat usaha yang digelutinya tersebut. Karena ketika terpuruk, kehadiran PTPN VII seperti sinar matahari yang terbit menerangi jalan ekonominya lagi. Dan kali ini, jalan ekonominya berpindah kepada ayam yang pemeliharaannya lebih mudah, bisa disambi dengan bertani, meskipun masa panennya lebih panjang.

Gunawan mengaku bahwa dirinya mendapat informasi adanya program mitra binaan ini dari Kepala Desa. 

"Saat ada pertemuan desa, pak Kades memberitahu kepada warga bila PTPN VII melalui Unit Wayberulu, memberikan pinjaman untuk modal usaha," ujar dia.

Dan Alhamdulillah, saya dapat pinjaman lunak dari PTPN VII untuk saya pakai usaha ternak ayam pejantan. Karena ternak ayam pejantan ini lebih mudah perawatannya. Dan saya bisa melakukan pekerjaan lain, timpalnya.

Gunawan menerangkan, semenjak berternak ayam pejantan ini, dirinya mulai lagi bertani dan berkebun, dengan menanam jahe merah untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Ternak ayam pejantan, menurut Gunawan adalah jenis usaha ayam yang memiliki prospek yang cukup baik, karena pemeliharaan ayam pejantan ini tidak sesulit jenis ayam broiler atau petelur. Beternak ayam pejantan sama dengan jenis ayam kampung super. Yang membedakan hanya jenisnya saja. Kalau di lihat dari segi harga, bibit ayam pejantan lebih murah. 

Gunawan mengungkapkan, untuk ternak ayam pejantan, setiap periode membeli 1500 ekor bibit. Dalam satu periode, Gunawan mengaku bisa meraih omset sekitar Rp15 juta rupiah.

"Berternak ayam pejantan, lebih mudah pemeliharaannya. Tiap pagi kita hanya memberi makan dan minum saja setelah itu bisa ditinggal untuk bertani karena perawatannya lebih mudah dengan resiko kematian yang rendah. Yang terpenting, kita harus menjaga kebersihan kandang, agar ayam tidak mudah tertular penyakit, dan memberi penghangat di kandangnya," jelasnya. 

Saat ini, Gunawan mengakui bahwa setiap kali berternak sudah mencapai 3.000 ekor. Dan penjualannya banyak pembeli pemilik rumah makan. Tidak sebatas dari wilayah Pesawaran, tapi juga dari Tulangbawang dan Bandarlampung.

"Untuk ayam pejantan kita panen setiap 55 hari. Ayam ayam ini bisa memiliki berat 8-9 ons. Beda dengan ayam boiler, ayam pejantan cendrung lebih kecil sudah dipanen," terangnya.

Dia juga mengungkapkan, kedepan dirinya berencana akan berternak sapi potong dan menanam rumput gajah. Dan dia berharap, semoga hal tersebut bisa terlaksana, seiring pembinaan dan pinjaman modal dari PTPN VII. 

"Saya sangat berterima kasih, semoga PTPN VII terus maju dan jaya, sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebuh banyak lagi kepada masyarakat," (red/rls)

Bintangpost.com

Reporter bintangsaburai.com region Pesawaran.

Administrator

bintangsaburai.com

Leave a Comment