BINTANGPOST : Sebanyak 41.518 keluarga miskin dikabupaten Tanggamus, akan menerima Bantuan Sosial Beras Sejahtera (Bansos Rastra). Hal tersebut dikatakan Suyanto, Kepala Bagian Ekonomi kabupaten setempat kepada bintangpost.com, Selasa (23/1/2018).
"Bansos Rasta tersebut adalah program sementara dari pemkab Tanggamus bagi warga, sebagai bantuan sementara dalam menunggu Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)," ujarnya.
Suyanto menjelaskan, Bansos Rastra ini hampir sama dengan Rastra tahun-tahun sebelumnya, bedanya hanya pada teknis bantuan yang diberikan. Untuk bansos rastra ini, tanpa uang tebus, dan tiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menerima sebanyak 10 kg beras kualitas medium.
"Jumlah penerima bansos rastra tidak beda jauh dengan penerima rastra dulu. Mungkin hanya berganti nama orangnya saja, sesuai dengan hasil dari validasi yang sudah dilakukan," terangnya.
Untuk saat ini, lanjutnya, Pemkab Tanggamus sudah menggelar rapat persiapan peluncuran bansos rastra ini dengan pihak-pihak terkait. Seperti Badan Urusan Logistik (Bulog), seluruh camat dan instansi terkait lainnya. Dan kegiatan ini nantinya menjadi urusan dari dinas sosial, sementara Bagian Ekonomi Pemkab Tanggamus sebagai pihak koordinasi.
"Rencananya 29 Januari akan disalurkan di seluruh kecamatan. Dan besok (Rabu, 24/1/2018), kami akan sosialisasi di Gisting, agar masyarakat setempat mengetahui program ini, karena memang berbeda dengan program rastra," terang Suyanto.
Sementara itu terpisah, Asisten II pemkab Tanggamus Karjiyono menjelaskan bahwa, pemkab Tanggamus telah melakukan tindakan percepatan untuk penyaluran bansos rastra ini. Sebab pada akhirnya Januari ini harus sudah harus berjalan.
"Akhir Januari ini KPM harus sudah menerima bansos rastra ini. Maka nya kematangan teknis penyalurannya sudah harus ada," ujar Karjiyono.
Untuk itu dia mengharapkan, dalam minggu ini seluruh kecamatan harus sudah mengirimkan alamat titik distribusi bansos rastra tersebut. Sebab sudah ditunggu Pemprov dan juga Bulog untuk pendistribusian berasnya.
"Untuk keseluruhan titik distribusinya ada 299 tempat di pekon dan tiga kelurahan. Namun alamat belum jelas, dan itu harus sudah ada. Apakah di balai pekon, rumah kepala pekon atau lainnya. Dan saat ini masih kita tunggu laporannya dari tiap-tiap kecamatan," pungkasnya. (sis)
