LAMPUNGUTARA-BINTANGPOST : Pabrik Gula (PG) Bunga Mayang (Buma) yang dikelola PT. Buma Cima Nusantara (BCN) anak perusahaan PTPN VII, optimis akan mencapai target selama 120 hari buka giling.
Proses produksi tersebut dimulai dengan ditandai penekanan tombol sirene oleh Senior Executive Vice President (SEVP) Operation I Budi Susilo bersama Direktur Utama PT. BCN Putu Sukarmen. Didampingi Kadiv TNP PT BCN Irma Kurniawati, GM Bungamayang Willy Mulyawan, Kabag SDM Hidayat, Manajer Unit Tulungbuyut Agus Fahroni dan Manajer Unit Bekri Supomo.
Dengan mengambil tema, dengan semangat Akhlak kita tingkatkan kualitas bahan baku tebu dan mutu produk gula menuju BCN bangkit, dan PTPN 7 gemilang, ceremoni tersebut digelar di depan Mill Station PG Bungamayang, Kamis (24/6/2021).
SEVP Operation I Budi Susilo mengatakan, tahun 2021 ini PG Bungamayang akan memproduksi gula dari 55 ribu ton tebu, dari kebun sendiri 534 ribu ton, dan 233 ribu ton tebu rakyat.
"Tanaman sawit dan karet sudah menyumbang laba. Diharapkan dari komoditi tebu harus dapat mencetak laba. Dan giling tahun ini, ditarget dari gula mencapai laba Rp112 miliar. Laba ini bisa dicapai dengan cara giling yang benar dan langkah efisiensi. Dan jika ada kegiatan yang tidak ada hubungan dengan produksi, lebih baik ditunda dulu," ujar Budi.
Dia juga mengatakan, target ini sudah dihitung dengan benar. Dan ini bukan angka asal-asalan, sudah mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang terjadi di lapangan. Dan ini bukan pekerjaan mudah, tetapi juga bukan angka yang tak bisa dicapai.
"Saya berharap, rencana besar Buka Giling PG Bungamayang 2021 bisa berjalan lancar dan sukses. Sehingga PT BCN sebagai anak perusahaan, dapat memberikan sumbangsih dan kontribusi positif bagi Perusahaan dan PTPN VI," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Budi juga mengingatkan para pejabat di PTPN VII dan PT Buma Cima Nusantara, para Manajer, para Mandor, dan seluruh pekerja yang terlibat dalam proses produksi gula ini, untuk bekerja sepenuh hati.
"Oleh sebab itu, saya mengajak kita semua, untuk terus menambah rasa syukur kita kepada Allah SWT dengan ikhlas dan tawakal. Niatkan setiap gerak tenaga yang kita keluarkan untuk proses giling ini dengan ikhlas, sehingga menjadi nilai ibadah," ucapnya.
Budi menambahkan, inilah saatnya kita untuk berbuat dan berjuang, frnhan memberikan kontribusi terbaik. Mencatatkan nama kita sebagai Pahlawan, meskipun tanpa tanda jasa. Selalu menanam kebaikan, meskipun orang lain tidak membalasnya. Anggaplah apa yang kita kerjakan saat ini adalah kesempatan terakhir untuk mengukir sejarah tentang pahlawan-pahlawan produksi yang kemudian berhasil menyelamatkan PTPN VII dari krisis berkepanjangan.
"Saya juga berharap dukungan dari semua pihak atau pemangku kepentingan, untuk kelancaran kegiatan operasional dan keberlangsungan perusahaan. Sehingga apa yang kita semua harapkan dapat terwujud," pungkasnya. (red/rls)
