SPPN VII Siap Memanfaatkan Lahan Non Produktif

SPPN VII Siap Memanfaatkan Lahan Non Produktif Foto. Humas.

BANDARLAMPUNG-BINTANGPOST : Para pekerja yang tergabung dalam Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara (SPPN) VII mengikuti sharing session yang diadakan di Kantor Direksi PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) VII. Dan juga secara virtual, di unit-unit kerja perusahaan tersebut, Selasa (15/6/2021). 

Kegiatan tersebut dalam rangka untuk memberikan tambahan pengetahuan kepada karyawan tentang potensi berbagai tanaman yang berkhasiat dan mempunyai prospek pasar baik, oleh dua orang ahli dari Politeknik Kesehatan (Poltekes) Tanjungkarang. Diantarannya Dias Ardini, dosen farmasi yang pendidikan magisternya konsentrasi pada tanaman obat. Dan Siti Julaiha pakar farmasi. 

Ketua Umum SPPN VII M. Baasith pada pembukaan forum ilmu itu mengatakan, setiap pekerja PTPN VII wajib memiliki kompetensi tambahan di luar tugasnya sebagai karyawan. Hal itu karena usia pensiun di perusahaan tersebut antara 55-56 tahun masih bisa produktif untuk mengisi hari tuanya.


Baashit mengungkapkan, ada beberapa cabang yang telah menjalankan pengembangan usaha disektor perkebunan, diantaranya unit Way Lima yang memanfaatkan pekarangan lahan tidur dengan menanam pepaya california, pisang dan singkong. Cabang kedaton bekerjasama dengan koperasi Unit menanam semangka, dan pabrik penyulingan sereh wangi milik karyawan di sekitar Unit Bekri.

"Pasca pelatihan kami akan meminta cabang untuk menginventarisasi lahan dan jenis tanaman apa yang cocok untuk dikembangkan. Hasil dari cabang akan kami sampaikan kepada bagian hal hal terkait  dengan mekanisme-mekanisme memanfaatkan lahan untuk pengembangan usaha cabang," katanya.

Selain itu, lanjut Baashit, masukan dari cabang akan disampaikan kepada BOM terkait dengan pengelolaan lahan yang tidak produktif di unit, untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.

Salah satunya seperti yang akan diberikan dalam kegiatan ini. Yaitu pengetahuan karyawan terhadap obat berbasis herbal, yang sangat penting untuk kesehatan.

"Saya kira, kita semua sepakat bahwa kesehatan itu sangat vital. Dan tren sekarang kita beralih dari obat kimia ke herbal. Ada dua peluang yang kita dapat dari sharing session ini, yakni pengetahuan tentang manfaat tanaman obat, juga peluang usaha bagi kita yang mungkin nanti dijalankan setelah pensiun," ungkapnya.

Semoga dengan pelatihan ini, Baashit menambahkan, dapat memacu para anggota dalam mengembangkan tanaman obat obatan herbal. 

"Oleh karena itu, kami tentunya mengapresiasi kepada para pengurus, yang menggandeng Poltekes Tanjungkarang yang memiliki ekspertasi tentang tanaman obat ini. Dapat menjalin sinergi dengan Poltekes Tanjung Karang sebagai pendamping, dan pengelolaan produk sehingga layak untuk dipasarkan. Potensinya cukup besar untuk diimplementasikan ke unit kerja PTPN VII," tuturnya.

Dias Ardini, dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa, pihaknya siap memberikan pendampingan bagi pengurus serikat yang ingin mengembangakan tanaman obat sekaligus mengolahan menjadi obat-obatan yang layak dipasarkan.  

Dia juga mengatakan, tanaman obat itu bisa ditanam oleh siapa saja dengan mudah tanpa proses yang rumit. Penggunaan untuk pengobatannya juga relatif sederhana. Namun ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangannya, serta mengolah tanaman agar bisa digunakan oleh masyarakat luas secara tepat.

"Tentunya kami siap mendukung dan membantu. Dengan melihat potensi yang ada di masing-masing unit kerja PTPN VII, untuk membangun sentra obat-obatan diperlukan kesungguhan dan ketekunan, karena butuh waktu untuk membangun kebun percontohan," ungkapnya. (red/rls)

Bintangpost.com

Reporter bintangsaburai.com region Bandar Lampung.

Administrator

bintangsaburai.com

Leave a Comment