Lounching Program Smart Village Kabupaten Pesawaran

Lounching Program Smart Village Kabupaten Pesawaran Foto. Red.

PESAWARAN-BINTANGPOST : Pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menetapkan Desa Hanura Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran sebagai prototipe (percontohan) pengembangan program Smart Village di era digitalisasi.

Hal tersebut terungkap saat Kunjungan kerja dan Launching Smart Village dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT. RI) dan Kementrian Dalam Negri (Kemendagri) di Kabupaten Pesawaran, Kamis (26/3/2021).


Seperti yang diungkapkan Dr. Suprapedi, M. Eng, Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Kemendes PDTT.RI, bahwa peran aktif pemerintah daerah sangat memerlukan infrastruktur digital untuk melakukan pembangunan.

Kata dia, sistem digitalisasi saat ini sudah merambah di Provinsi Lampung, dan potensi seluruh desa bisa didigitalisasikan. Serta bisa digunakan untuk membangun infrastruktur digitalisasi.

"Kita semua bisa lihat disini, stand-stand yang dipamerkan sudah terlihat menggunakan informasi digital yang didorong oleh Bupati Pesawaran. Kami dari Kemendes memang berharap kedepan digitalisasi menjadi kunci nyata sukses sebuah pembangunan," kata Suprapedi.

Dan tentunya pak Bupati, harus mampu mendorongnya. Karena konsep Smart Village di Kabupaten Pesawaran memang sudah berjalan, dimana lokasi pasarnya sepi tapi omset pedagangnya naik, timpalnya.

Menurut dia, jika ingin membangun Indonesia memang harus dimulai dari pembangunan desa, karena adanya kontribusi 74 persen. Dan sistem pendataan di desa bisa digunakan sebagai upaya meminimalisir kemiskinan.

"Pembangunan di desa memang bisa dijadikan sebagai cerminan keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintah. Maka dari itu, terkait dengan data itu tidak gampang, tapi dengan kolaborasi yang baik antara stakeholder itu bisa dilakukan seperti Kabupaten Pesawaran ini," katanya.


Sementara itu, Kemendagri.RI yang diwakili Staff Ahli Mendagri Bidang Pemerintahan, DR. Drs. H. Suhajar Diantoro, M. SI mengatakan. Sistem pendataan dengan pelayanan data kependudukan masyarakat di Kabupaten Pesawaran menjadi salah satu yang terbaik di Provinsi Lampung.

Hal ini, kata Suhajar Diantoro, terlihat dari cakupan perekaman E-KTP yang mencapai 118 persen, dan memang menjadi yang terbaik se Provinsi Lampung ini.

"Saat ini pemerintah dihadapkan dalam revolusi digital berbasis internet dengan tuntutan pelayanan publik yang efektif dan efisien, dan sedang berada di tengah-tengah industri 4.0. Untuk itu disini Pemerintah dituntut berfikir visioner, tetapi juga harus menyelesaikan peoblematika yang terjadi guna mencapai kemajuan yang cepat untuk membangun pemerintah dalam melakukan pelayanan yang efektif dan efisien. Makanya kalau kita tidak bisa mengkonekting internet, ya kita akan tertinggal," ucapnya.

Dia menambahkan, kunci sukses membangun pelayanan masyarakat memang diperlukan beberapa variabel yang harus dipenuhi diantaranya kemauan kepala daerah, kapasitas pemerintah daerah, dan kontrol serta partisipasi rakyat.

"Dan semua variabel dan kunci sukses tersebut, sudah terlihat disini," ungkapnya.

Sementara menurut Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menjelaskan, di Provinsi Lampung ada 2.435 desa, dan akan menerapkan Smart village terhadap 780 desa, serta 130 desa yang ditetapkan sebagai prioritas di Provinsi Lampung untuk menerapkan Smart Village tersebut.

"Jadi program smart village ini akan terus dikembangkan, terutama bagi desa yang ada di daerah kepulauan, karena masih ada beberapa desa yang letaknya di kepulauan. Sehingga jika ada informasi mengenai potensi bencana bisa meminimalisir," jelas Gubernur.


Selain itu, lanjut Arinal, dengan adanya program smart village ini, menjadi salah satu langkah baik untuk optimalisasi kemajuan desa. 

"Saya ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Pusat yang telah mendukung kebijakan Pemerintah Provinsi Lampung. Dengan adanya Smart Village ini bertujuan untuk optimalisasi Pemerintah Desa terutama di bidang ekonomi," tuturnya.


Sedangkan menurut Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona dalam kesempatan tersebut mengungkapkan, pandemi yang terjadi selama ini memaksa semua pihak untuk dapat beradaptasi memahami penggunaan teknologi.

Dimasa pandemi ini, lanjut Dendi, sebetulnya membuka peluang sekaligus tantangan baru bagi masyarakat, khususnya desa-desa yang ada di Pesawaran. Salah satunya seperti penggunaan teknologi, dulunya kan tidak bisa menggunakan gadget, sekarang sudah paham. Ya itu karena kita dipaksa dan ditarik untuk mengupgrade diri, agar paham dan mengerti teknologi.

"Meskipun Covid-19 telah mengurangi pelayanan secara langsung, namun melalui teknologi maka akan semakin mempercepat pelayanan tersebut. Karena saat ini pelayanan cepat tidak harus banyak berinteraksi, cukup menggunakan alat-alat dan teknologi yang terintegrasi," katanya.

Dendi juga mengatakan, melalui konsep Desa Digital dan Desa Wisata (DEDI DEWI) saat ini, Desa Hanura yang ditetapkan sebagai prototipe Smart village di Lampung akan mengintegritaskan wisata alami maupun wisata buatan, yang mampu menambah efek-efek ekonomi bagi masyarakat di Pesawaran.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Dendi juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Pusat dan Pemprov Lampung, yang telah menetapkan Desa Hanura sebagai prototipe program Smart Village.

"Kita semua tentunya punya mimpi dan mempunyai beberapa kesulitan, tetapi semuanya itu akan mudah kalau ada kemauan. Dan dengan adanya dukungan dari bebagai pihak, tentunya semua persoalan bisa akan teratasi," pungkasnya. (red)

Bintangpost.com

Reporter bintangsaburai.com region Pesawaran.

Administrator

bintangsaburai.com

Leave a Comment