BINTANGPOST : Hasil produksi padi Kabupaten Tanggamus tahun 2017 dipastikan meningkat naik dibandingkan tahun sebelumnya. Sesuai data yang dinput, kenaikan produktifitas padi Tanggamus mencapai 288.940 ton padi, per bulan September 2017 lalu.
"Produksi padi Kabupaten Tanggamus tahun 2017 mencapai 288.940 ton padi, dan mengalami peningkatan yang cukup signifikan di bandingkan tahun 2016 yang tercatat hingga bulan Desember menghasilkan 249,110 ton padi," ujar Kasi Pertanian pada dinas pertanian kabupaten Tanggamus Rahmat Hidayat, kepada media ini, Selasa (2/1/2018).
Menurut Rahmat, hasil produksi padi ini didapat dari luas lahan persawahan di Kabupaten Tanggamus seluas 23.080 hektare (Ha) yang tersebar di 20 Kecamatan. Dan yang menjadi sentra budidaya padi dikabupaten ini ada di tujuh kecamatan, diantaranya Kecamatan Semaka dengan luas lahan sawah 3.054 Ha, Pugung 2.281 Ha, Kotaagung Timur 1.890 Ha, Wonosobo 1.584 Ha. Kemudian kecamatan Bulok 1.545 Ha, Kotaagung Barat 1.415 Ha, dan Gunung Alip 1.330 Ha.
"Tahun 2017, dibeberapa kecamatan yang menjadi sentra padi kabupaten Tanggamus produksi padi nya cukup berhasil. Dan peningkatan produksi padi ini ditunjang oleh beberapa faktor seperti iklim cuaca, dan pasokan air irigasi yang lancar. Namun yang sangat menunjang keberhasilan peningkatan produksi ini adalah, program pendampingan dari pihak TNI, akademisi, penyuluh dan DPTPH, sehingga para petani dapat lebih maksimal dalam mengelola lahan sawahnya," terangnya.
Dia mengungkapkan, melalui program pendampingan kepada para petani padi ini, terbukti efektif dalam meningkatkan hasil produksi padi dikabupaten Tanggamus. Dan pola pendampingannya pun turun langsung ke lahan persawahan, untuk membantu petani memberikan petunjuk cara tanam yang efektif berdasarkan program Kementerian Pertanian (Kementan).
"Pola pendampingan pertanian yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait seperti pemerintah, pihak TNI dan penyuluh pertanian, sangat menunjang keberhasilan peningkatan produksi di tingkat petani. Dan pola pendampingan ini dinilai sukses, karena mampu memaksimalkan hasil panen, sesuai dengan harapan pemerintah pusat, walaupun bantuan sarana prasarana dari pusat untuk kabupaten ini berkurang dari tahun lalu," ungkapnya.
Dan kedepannya, tambahnya, dengan sistem pendampingan ini, para petani padi dikabupaten Tanggamus tidak lagi terus berharap bantuan dari pemerintah pusat. Karena dengan pola pendampingan dan ilmu yang sudah diterapkan ini, dapat digunakan secara berkesinambungan. Khususnya untuk meningkatkan produksi padi dikabupaten ini, pungkasnya. (Sis)