BINTANGPOST : Sebanyak 60 orang meninggal dunia dari 253 orang korban tsunami yang menerjang Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) pada Sabtu (22/12/2018) malam. 

60 orang korban meninggal dunia tersebut, sudah berhasil di identifikasi tim DVI Polda Lampung, dan sudah dikembalikan ke pihak keluarga.

Sesuai data yang dihimpun dari berbagai sumber oleh media ini, korban bencana tsunami tersebut berada di kawasan pesisir Lampung Selatan, yakni Kecamatan Kalianda dan Kecamatan Rajabasa Lamsel. 

Dan wilayah terparah yang terdampak tsunami adalah Desa Way Muli, Desa Way Muli Timur, dan Desa Tunjir Kecamatan Rajabasa Lampung Selatan.

Hingga berita ini diturunkan, Minggu (23/12/2018) malam, Tim gabungan dari BPBD, Basarnas, TNI/Polri Provinsi Lampung, masih melakukan evakuasi dan pencarian korban. Namun terkendala akses jalan ke lokasi yang tertutup lumpur dan puing-puing reruntuhan bangunan yang hancur akibat tsunami. 

Diketahui sebelumnya, tsunami menerjang kawasan di empat kecamatan pesisir Lampung Selatan pada Sabtu (22/12/2018) malam. Diantaranya, Kecamatan Rajabasa, Kecamatan Kalianda, Kecamatan Sidumolyo, dan Kecamatan Katibung. 

Dari ke empat kecamatan tersebut, dua kecamatan yaitu Kecamatan Kalianda dan Rajabasa terdampak paling parah. Selain menyebabkan rumah warga hancur dan rata dengan tanah, korban tercatat banyak dari dua kecamatan tersebut. 

Baca juga : 

http://bintangpost.com/read/1816/bpbd-pesawaran-turunkan-tim-gabungan

http://bintangpost.com/read/1817/bpdb-pesawaran-himbau-warga-kepulauan-waspada

http://bintangpost.com/read/1818/pemkab-pesawaran-distribusikan-bantuan-ke-legundi

Selain kabupaten Lampung Selatan, tsunami juga melanda Kabupaten Pesawaran. Seperti yang terjadi di Desa Pulau Legundi Kabupaten Pesawaran, kurang lebih 50 rumah hancur dan puluhan kapal nelayan rusak. Dan membuat ratusan kepala keluarga mengungsi ke daerah yang lebih tinggi. Namun kejadian tersebut tidak menyebabkan korban jiwa. (Red)