BINTANGPOST : Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan DPRD Kabupaten Sumedang Jawa Barat, menggelar studi banding Open Defecation Free (ODF) Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) ke Kabupaten Pringsewu, Kamis (13/12/2018).
Hal itu dikarenakan keberhasilan Kabupaten Pringsewu di bidang STBM yang menjadikan Pringsewu sebagai Kabupaten ODF 100%.
Studi banding tersebut diikuti sebanyak 19 orang peserta yang terdiri dari 12 orang anggota DPRD Kabupaten Sumedang, dan 7 orang dari dinas terkait Pemkab Sumedang.
Rombongan studi banding DPRD dan Pemkab Sumedang yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sumedang Ade Rucita tersebut, diterima oleh Wakil Bupati Pringsewu Fauzi didampingi Ketua Komisi C DPRD Pringsewu Zunianto, serta sejumlah kepala OPD Pemkab setempat.
Dalam kesempatan tersebut, pimpinan rombongan Ade Rucita mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Wakil Bupati Pringsewu dan jajaran Pemerintah Kabupaten Pringsewu yang telah menerima kedatangan rombongan tersebut.
Dia mengatakan, tujuan kunjungannya ke Kabupaten Pringsewu adalah untuk menggali informasi tentang pelaksanaan program STBM di Kabupaten tersebut. Dalam rangka percepatan target universal akses bidang Sanitasi.
"Kunjungan ini bertujuan untuk percepatan target universal akses bidang Sanitasi. Karena di kabupaten Sumedang, dari 207 desa yang ada baru 156 desa yang sudah ODF. Untuk itu kita berharap, dalam kunjungan ini akan dapat banyak pelajaran dan ilmu dalam percepatan target dari program ini," ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Pringsewu Fauzi menjelaskan, keberhasilan Pringsewu sebagai Kabupaten ODF merupakan hasil kerjasama yang sinergis dari semua pihak yang ada di Kabupaten Pringsewu.
Dan untuk mendukung suksesnya program ODF ini, lanjut Wabup, Pemkab Pringsewu juga mengeluarkan regulasi tentang percepatan universal access dengan sebuah strategi, diantaranya dengan merubah pola pikir dari program menjadi sebuah gerakan.
"Selain itu, Pemkab Pringsewu mengeluarkan kebijakan tentang Satuan Tugas Gerakan Bersama Rakyat ODF atau Gebrak ODF Kabupaten Pringsewu, yang melibatkan banyak pihak. Baik kepolisian, TNI, OPD, dan masyarakat yang terdiri dari ulama, tokoh agama, dan unsur lainnya, untuk memimpin atau menjadi Ketua Satgas Gebrak ODF di kabupaten Pringsewu ini," jelasnya.
Karena dalam hal ini, Fauzi menambahkan, peran ulama memegang peranan penting. Karena sebagian besar masyarakat Pringsewu, merupakan masyarakat yang religius, sehingga muncul istilah Jihad Sanitasi.
"Selain itu juga, peran dari pihak DPRD, Muspida, serta instansi lainnya sangat penting dalam membantu hal ini. Mengingat masalah sanitasi ini bukan hanya menjadi tugas pemerintah semata, tetapi juga menjadi tanggungjawab bersama semua pihak dan semua elemen masyarakat," tuturnya. (Rls)